Bisnis.com, JAKARTA - Kalangan DPR mempertanyakan obyektifitas pelaksanaan Panasonic Award karena beberapa program acara yang memenangi ajang penghargaan tahunan itu justru acara televisi yang telah mendapat sanksi dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
"Menyejutkan sekali menyaksikan nominasi program-program acara yang dihasilkan dan pemenang Panasonic Award," kata Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddik, Ahad (31/5).
Dia mengatakan banyak program justru telah mendapat sanksi dari KPI karena isi tayangannya melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS).
"Coba bayangkan ada program YKS yang sudah diberhentikan KPI tapi masuk nominasi. Ada program sinetron 7 Manusia Serigala yang ditegur keras KPI malah jadi pemenang," katanya.
Bahkan program "Pesbuker" yang pernah diberhentikan sementara KPI juga menjadi pemenang. "Maka tak heran bila Panasonic Award kali ini mendapat reaksi negatif dari masyarakat," katanya.
Dengan mengacu survei rating AC Nielsen untuk nominasi dan pesan singkat (SMS) masyarakat untuk penentuan pemenang, Panasonic Award bisa dituduh banyak pihak lebih sebagai agen industri dan pembenaran terhadap selera rendah sebagian masyarakat.
Apalagi, katanya, Panasonic Award tidak melibatkan KPI sebagai lembaga yang oleh UU Penyiaran diberikan otoritas penilaian dan pengawasan isi siaran.
"Dan yang lebih serius penilaian yang dilakukan Panasonic Award ada yang bertabrakan dengan arah dan tujuan penyiaran nasional yang selama ini diatur dalam UU Penyiaran," katanya.
Show