Bisnis.com, Jakarta—Reklamasi Teluk Benoa telah melahirkan kontroversi serta memunculkan pendapat pro dan kontra.
Sebagai bentuk protes atas rencana reklamasi di Teluk Benoa, Fotografer Kantor Berita Antara Ismar Patrizki menggelar pameran tunggal di Galeri Foto Jurnalistik Antara. Pameran bertajuk Laut Luka Blues ini digelar dari 22-28 Mei 2015.
Pameran ini memamerkan 51 karya foto yang seluruhnya menampilkan potret lintas generasi dan profesi dalam satu suara, menolak reklamasi Teluk Benoa, Bali.
Dalam 51 foto tersebut, terdapat sejumlah nama terkenal dari kalangan artis, seniman, praktisi pendidikan hingga warga biasa.
Mereka membawa sebuah kertas putih yang didalamnya tertulis kalimat protes kepada proyek reklamasi Teluk Benoa. Sejumlah tokoh kenamaan yang terlbat di antaranya Jerinx “SID”, Kirana Larasati, Ayu Laksmi, Oppie Andaresta, Aray Daulai dan lain-lain.
Konsep pameran ini menurut Ismar merupakan bentuk protes dan kekhawatirannya sebagai warga Bali akan Perpres No. 51/2014 yang disahkan oleh mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Peraturan presiden tersebut merupakan hasil revisi dari Perpres No 45/2011. Di mana dalam Perpres baru tersebut menghapuskan pasal-pasal yang menyatakan Teluk Benoa sebagai kawasan konservasi perairan, yang tertera pada Pasal 55 ayat 5.
“Tiga tahun sudah gaung protes kepada proyek reklamasi ini terdengar dari masyarakat. Namun kenapa yang sampai terdengar ke teliga penguasa hanya lirih,” ujar Ismar.
Sementara itu, kurator pameran Oscar Motuloh menganggap bahwa pameran ini bertujuan memperbesar gaung protes akan proyek reklamasi tersebut.
“Sebab di manapun, proses reklamasi itu akan lebih banyak merugikan, baik untuk alam atau masyarakat. Ini tidak boleh terjadi di manapun,” katanya.