Bisnis.com, JAKARTA— Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nanggroe Aceh Darussalam menyatakan tidak pernah merekomendasikan Jeyskia Ayunda Sembiring sebagai perwakilan provinsi itu untuk mengikuti kontes Puteri Indonesia 2015.
"Kami sangat menyesalkan sikap panitia penyelenggara Puteri Indonesia yang tidak berkoordinasi dengan Pemerintah Aceh terkait kontestan asal provinsi ini. Seharusnya panitia dapat berkoordinasi dengan instansi terkait jika membawa nama daerah," kata Kepala Biro Humas Sekretaris Daerah Aceh Dr Mahyuzar di Banda Aceh, Senin (16/2/2015).
Jeyskia Ayunda Sembiring, yang mukim di Pekan Baru, Riau, ikut kontes Putri Indonesia 2015 sebagai wakil Provinsi Aceh.
"Kami tidak ingin nama Aceh dimanfaatkan oleh sebagian pihak yang justru tidak menggambarkan identitas Aceh yang sebenarnya. Jangan sampai masyarakat terluka karena sikap dari sebagian pihak," kata Mahyuzar.
Mahyuzar mengatakan sebagai daerah yang menerapkan syariat Islam, kontestan yang mewakili Aceh, seperti kontes Puteri Indonesia, harus dapat mencerminkan semangat syariat Islam dan memahami budaya Aceh.
Menurut dia, penampilan Jeyskia yang tidak menggunakan jilbab itu tidak mencerminkan budaya dan bertolak belakang dari penerapan syariat Islam di Aceh.
Dikatakan, pihaknya harus menyikapi dengan serius terhadap kontestan Putri Indonesia yang mewakili Aceh agar tidak muncul polemik di kalangan masyarakat.
"Penampilan kontestan Puteri Indonesia mewakili Aceh itu kini juga banyak menuai kritikan di media sosial karena yang bersangkutan tidak representasi dari masyarakat Aceh," kata Mahyuzar.