Ketimpangan soal menjadi isu penerbitan buku wakil rektor Universitas Paramadina/Bisnis
Referensi

Wakil Rektor Paramadina Luncurkan 2 Buku Isu Ketimpangan

Ana Noviani
Selasa, 30 September 2014 - 11:57
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA--Managing Director Paramadina Public Policy Institute Wijayanto Samirin meluncurkan dua buku yang mengangkat isu ketimpangan ekonomi dan esensi pembangunan menuju kesejahteraan bangsa.

Wijayanto menuturkan tema ketimpangan ekonomi merupakan isu rumit yang berusaha dipaparkan dengan sederhana. Ketika menulis buku tersebut, Wija membayangkan dirinya sedang mengobrol sambil minum kopi dengan pembaca.

"Bagi akademisi, mengurus penerbitan buku itu seperti menanti kelahiran bayi," ujar Wijayanto di sela peluncuran bukunya, Selasa (30/9/2014).

Buku pertama yang berjudul Bridging the Gap: Mengurangi Ketimpangan dan Meluruskan Pembangunan ditulis dalam bahasa Indonesia dengan gaya populer-akademis. Pengantar buku ditulis oleh Wakil Presiden terpilih periode 2014-2019 Jusuf Kalla.

JK yang hadir dalam peluncuran buku menuturkan kesenjangan yang dihadapi suatu negara merupakan akibat dari tidak terlaksananya keadilan ekonomi. Untuk mengatasi hal tersebut, JK menegaskan pentingnya kekuatan negara dari sisi anggaran dan kebijakan.

"Pemerintah harus ambil affirmative action dalam menentukan anggaran dan kebijakan. Supaya masyarakat bisa bekerja, investasi jalan," katanya.

Anggaran dan kebijakan harus dijalankan dengan keberpihakan kepada golongan masyarakat yang rentan miskin, yakni petani, nelayan, buruh, dan pengangguran.

Apabila peran pemerintah itu disertai spirit masyarakat dibangun dengan pendidikan yang memadai, JK optimistis gap tersebut dapat diatasi.

Sementara itu, buku kedua yang berjudul No Easy Way: Indonesia's Epic towards Prosperity ditulis dalam bahasa Inggris dengan gaya serupa. Kedua buku tersebut diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama.

"Buku kuning itu sebenarnya kumpulan tulisan saya sejak 2007-2010 karena saat saya sekolah di Amerika, referensi tentang kebijakan publik dan ekonomi Indonesia yang ditulis orang Indonesia dalam bahasa Inggris sangat minim," tutur Wijayanto.

Wakil Rektor Universitas Paramadina ini berharap kemunculan dua buku tersebut dapat mengangkat isu ketimpangan sebagai isu yang perlu diperhatikan dan dicarikan solusinya.

"Ketimpangan ini masalah penting untuk semua bangsa, harus perhatikan isu ini dengan lebih serius, karena kalau terletup, bisa muncul seperti tsunami. Ada beberapa solusi yang saya tuliskan dalam buku ini, mudah-mudahan bisa jadi masukan bagi policy maker," pungkasnya.

Anies Baswedan, Rektor Universitas Paramadina, menambahkan ketimpangan merupakan masalah yang hangat. Pasalnya, di tengah ketimpangan antarnegara yang semakin sempit, ketimpangan di dalam negera justru naik.

"Ketimpangan sekarang bukan semata karena keputusan kebijakan jangka pendek, tetapi ini konsekuensi kebijakan yang agak panjang. Memikirkan solusi ketimpangan harus juga jangka panjang," tuturnya.

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ismail Fahmi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro