Bisnis.com, JAKARTA - Menurut WHO, kanker paru-paru menyumbang 1 dari 5 kematian akibat kanker secara global, dan menyebabkan lebih dari 1,8 juta kematian per tahun.
Dilansir dari laman kemenkes, menurut pengertiannya, kanker paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen lingkungan, terutama asap rokok. Melihat urgensi tersebut, penting bagi kita untuk beresegera untuk melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan sesaat setelah merasakan gejala kanker paru.
Pada tahap awal, kanker paru-paru tidak menyebabkan gejala apapun. Namun mencapai tahap tertentu, gejala paru-paru akan muncul dengan gejala berikut:
1. Sakit kepala
2. Berat tubuh menurun
3. Kehilangan selera makan
4. Suara menjadi serak
5. Perubahan pada bentuk jari, yaitu ujung jari menjadi cembung
6. Pembengkakan pada muka atau leher
7. Batuk berkelanjutan dan bertambah parah, hingga akhirnya mengalami batuk darah.
8. Mengalami sesak napas dan rasa nyeri di dada.
Dengan mengetahui dan memahami gejala diatas, diharapkan dapat segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdeekat, hal ini dilakukan agar pasien bisa mendapatkan penanganan sedini mungkin dari petugas kesehatan, sehingga gejala kanker paru tidak bertambah lebih parah.
Oleh karena itu, momentum Hari Kanker Paru-paru Sedunia setiap tanggal 1 Agustus diharapkan dapat menjadi pengingat untuk memperkuat upaya preventif, seperti berhenti merokok, mengenakan masker di lingkungan polusi tinggi, dan melakukan pemeriksaan medis secara berkala.
Dalam pemaparannya, dr. Farra Assyifa Rizqy menjelaskan sejumlah faktor risiko utama kanker paru-paru, termasuk kebiasaan merokok, paparan asap rokok pasif, polusi udara, hingga paparan zat kimia berbahaya di lingkungan kerja.
"Gejala seperti batuk berkepanjangan, nyeri dada, sesak nafas, dan penurunan berat badan tidak boleh diabaikan," ujarnya dalam seminar Kesehatan bertema “Kenali Kanker Paru Sejak Dini” di Helens Night Mart and Party Station Gunawarman, Jakarta Selatan, Minggu pagi (24/8).
Dia mengatakan, peringatan Hari Kanker Paru-paru Sedunia adalah momentum penting untuk mengingatkan kita bahwa penyakit ini bisa dicegah dan dikendalikan jika diketahui sejak awal.
Dia juga mengungkapkan data dari Pusat Observasi Global atau GLOBOCAN 2022 yang menyebutkan bahwa Indonesia mencatat lebih dari 34.000 kasus baru kanker paru-paru per tahun, dengan mayoritas pasien datang dalam kondisi stadium lanjut.
Kegiatan seminar dihadiri lebih dari 150 peserta dari berbagai kalangan yang berasal dari warga kelurahan Selong, Jakarta Selatan.
Acara bertujuan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya deteksi dini dan pencegahan kanker paru-paru, yang saat ini menjadi penyebab kematian tertinggi akibat kanker pada pria di Indonesia.
Selain menerima materi edukatif tentang pencegahan kanker paru-paru, peserta juga berkesempatan mengikuti sesi tanya jawab kesehatan di akhir seminar. Kegiatan ini berlangsung dalam suasana santai namun penuh antusiasme.
50 peserta lansia yang datang, Holywings Peduli yang juga bekerja sama dengan tenaga medis dari RS Siloam Kelapa Dua Tangerang Banten membuka layanan pemeriksaan kesehatan gratis. Rangkaian Pengecekannya berupa pengecekan tekanan darah, kolesterol, gula darah, asam urat hingga konsultasi langsung dengan dokter. Pemeriksaan ini diikuti dengan pemberian vitamin dan obat-obatan sesuai hasil diagnosa.
Andrew Susanto Komisaris Utama Holywings Group sekaligus Ketua Program CSR Holywings Peduli, menyatakan bahwa seminar ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan sosial yang dilakukan perusahaan dalam bidang kesehatan masyarakat.
“Kami ingin acara ini membuat warga lebih sadar akan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin. Deteksi dini dapat mencegah kanker paru paru sejak awal,” ujar Andrew Susanto.