Bisnis.com, JAKARTA - Timothy Ronald, pengusaha muda yang sejak lama bercita-cita ingin membangun sekolah di daerah-daerah terpencil, bersama Agatha Chelsea, penyanyi sekaligus pejuang pendidikan, membangun Taman Kanak-kanak di Kupang.
Keduanya turun langsung ke Kupang untuk mewujudkan satu mimpi sederhana, menciptakan pendidikan dan sekolah bagi anak-anak di sana.
TK ini adalah sekolah ke-5 yang mereka bangun.
Menurut keduanya, setiap sekolah punya ceritanya sendiri, tapi semuanya lahir dari keyakinan yang sama: bahwa setiap anak di Indonesia, tak peduli lahir di kota besar atau desa terpencil, berhak memulai hidup dengan pendidikan yang layak.
"Kami ingin anak-anak ini tahu, dunia itu luas. Dan mereka pantas punya kesempatan yang sama untuk meraihnya," kata Timothy.
Sementara itu, menurut Chelsea, langkah ini diharapkan bisa membuat masa depan mereka lebih cerah.
Baca Juga Deretan Artis yang Jadi Komisaris |
---|
"Kalau kita bisa menyalakan satu lilin kecil di hati mereka, siapa tahu cahaya itu akan menerangi masa depan mereka." katanya.
Menurut mereka, TK ini bukan hanya tempat belajar, tapi juga rumah pertama bagi mimpi-mimpi kecil yang besar.
Di dalam sekolah TK itu, disediakan ruang kelas penuh warna, taman bermain sederhana, dan guru-guru lokal yang mengajar dengan hati.
Mereka berharap, setiap tawa anak adalah doa, dan setiap pelajaran adalah bekal untuk masa depan.
Timothy dan Chelsea punya mimpi yang jauh lebih besar: membangun 1000 sekolah di seluruh Indonesia. Mereka percaya, jika satu sekolah bisa mengubah hidup puluhan anak, maka seribu sekolah bisa mengubah masa depan bangsa.
Dan Kupang adalah langkah pertama dari perjalanan panjang itu. Mereka berharap, kisah ini menginspirasi semua orang untuk ikut melakukan sesuatu sekecil apapun demi anak-anak Indonesia.
"Kami hanya mulai dengan satu sekolah kecil. Tapi kalau semua orang melakukan satu hal nyata untuk negeri ini, Indonesia akan jadi tempat yang jauh lebih indah," tutup Timothy sambil tersenyum. Karena setiap anak berhak punya mimpi. Dan mimpi itu berhak punya rumah.