Teh hijau memiliki khasiat bagi tubuh
Health

Lagi Tren, Berapa Banyak Matcha yang Aman Dikonsumsi?

Mutiara Nabila
Senin, 16 Juni 2025 - 20:15
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Minuman teh hijau, matcha, sedang menjadi tren yang semakin populer. Sayangnya, tren ini mungkin tidak cocok untuk semua orang, tak hanya dari rasanya, tapi juga dari efek sampingnya. 

Matcha adalah bentuk bubuk dari teh hijau yang terbuat dari daun teh hijau Jepang yang digiling halus. Menurut studi National Library of Medicine tahun 2020, minuman dengan matcha bisa memberikan manfaat kesehata, mulai dari tinggi antioksidan, menjadi sumber vitamin A, C, dan K. 

Di samping tren yang beredar karena banyak influencer yang mengonsumsinya, matcha latte, atau matcha yang dicampur dengan susu juga disebut punya manfaat sehat yang lebih besar dari secangkir kopi. 

Matcha disebut sebagai salah satu sumber kafein tertinggi, sementara itu juga dikenal memiliki rasa umami yang menarik banyak orang. 

Di sisi lain, para penikmat kopi yang tetap setia pada espresso dan Americano dingin mereka, menyebut matcha sebagai kopi tiruan dengan rasa "rumput".

Namun, ahli menyebut bahwa kebutuhan akan kandungan kafein yang lebih tinggi di siang hari menjadikan Matcha sebagai alternatif baru untuk kopi. 

Berkat sifat antioksidannya, matcha juga sesuai dengan harapan dapat membantu orang tetap waspada sepanjang hari. 

Namun, Ahli gizi, Varnit Yadav, Institute of Nutrition and Fitness Sciences, India, dan JPS Health & Fitness, Australia menegaskan bahwa setiap matcha kemasan cenderung mengandung 19–44 mg kafein per gram per sajian. 

Terkait hal itu, matcha, karena kandungan kafeinnya yang tinggi, di samping manfaat sehatnya matcha juga kemungkinan dapat mengganggu banyak fungsi ritmis tubuh.

Berapa Takaran Konsumsi Matcha yang Aman?

Menurut Varnit, tidak ada keharusan untuk mengonsumsi matcha secara teratur. Matcha merupakan minuman opsional yang dapat dikonsumsi dalam kisaran 2-5 gram per hari. 

"Karena kandungan kafein per sajian bisa sangat tinggi, penting untuk mengingat toleransi Anda terhadap minuman tersebut," ujarnya, dikutip Senin (16/6/2025). 

Efek Samping Terlalu Banyak Mengonsumsi Matcha

Setiap tren memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Meskipun matcha menjadi minuman kaya antioksidan yang unik dan meningkatkan fungsi otak, matcha juga diketahui dapat menyebabkan banyak masalah bagi orang-orang setiap hari. 

Menurut pendapat Varnit, berikut adalah beberapa masalah jangka pendek yang dapat disebabkan oleh matcha:

• Gangguan pencernaan: Meskipun baik jika dikonsumsi dalam jumlah sedang, matcha dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan sakit perut. Atau jika dikonsumsi saat perut kosong, dapat menyebabkan perut kembung dan refluks asam.

• Mual: Karena kandungan kafein dan katekin yang tinggi dalam matcha, matcha dapat mengiritasi lapisan lambung, menyebabkan mual dan muntah (jarang terjadi)

• Kecemasan: Orang-orang dengan kecemasan yang sudah ada sebelumnya harus menghindari matcha karena kandungan kafeinnya yang tinggi dapat meningkatkan tingkat kecemasan.

• Jantung berdebar-debar: Kopi dalam jumlah banyak menyebabkan denyut jantung lebih cepat, dan jika dicampur dengan matcha, dapat memperburuk denyut jantung, menyebabkan kegelisahan. 

• Gangguan tidur: Kandungan L-theanine dalam matcha dapat meningkatkan fungsi otak dan memori, sangat penting untuk menjaga asupannya dalam jumlah sedang karena kandungan kafein yang tinggi dapat menyebabkan kurang tidur.

Kelompok yang Harus Menghindari Matcha

Dengan berbagai efek samping yang mungkin dihasilkan, tren matcha belum tentu cocok untuk semua orang. Selain itu, Varnit menyebutkan ada beberapa orang yang harus menghindari matcha. 

“Orang-orang yang memiliki tekanan darah tinggi berisiko, dan orang-orang dengan kondisi hati yang sudah ada sebelumnya perlu berhati-hati dalam memilih ekstrak matcha yang tepat. Ada kisaran asupan kafein yang aman untuk wanita hamil [hingga 200 miligram]," ungkapnya. 

Orang-orang yang termasuk dalam demografi tersebut, kata Varnit, harus selalu berkonsultasi dengan dokter mereka sebelum mencoba tren minuman semacam itu ke dalam asupan sehari-hari.

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro