Bisnis.com, JAKARTA — Beberapa anak begitu lincah melambaikan tangan dan bernyanyi la la la la ketika Maliq & D'Essentials membawakan lagu Kumpul Bocah di panggung Java Jazz 2025. Penonton kian bergemuruh, layar di panggung juga menunjukkan muda-mudi asyik bernyanyi dan beberapa orang paruh baya berbinar matanya.
Lagu Kumpul Bocah ciptaan Dodo Zakaria dipopulerkan pada 1986 oleh maestro Vina Panduwinata, dalam album bertajuk Cinta. Rilis hampir 40 tahun yang lalu, lagu itu tentu akrab di telinga para penonton dewasa maupun paruh baya, tetapi kini daya magisnya turut menyentuh generasi termuda.
Kumpul Bocah menjadi salah satu musik tema (soundtrack) film Jumbo, animasi mengenai kisah petualangan Don bersama para sahabatnya. Maliq & D'Essentials dipercaya untuk mengaransemen lagu itu.
Kumpul Bocah menjadi lagu kelima yang Maliq bawakan dalam penampilannya di panggung Java Jazz 2025. Lagu itu mengguncang BNI Hall, membuat mereka yang tahu lagu itu sebagai karya Vina Panduwinata maupun dari film Jumbo, yang muda hingga tua, bersenandung bersama.
Para penonton bersahut-sahutan menyanyikan lagu itu bersama Angga Puradiredja dan Rivani Indriya, vokalis Maliq & D'Essentials.
"
La la la la, la la la la, La la la la, la la u u u, Pandanglah awan (syalala), Di atas bintang-bintang (syalala), Di sana semua bidadari turut bernyanyi riang"
Terlihat dari layar panggung, begitu banyak anak-anak yang menyaksikan penampilan Maliq, bernyanyi riang bersama orang tuanya. Lagu Jumbo, begitu beberapa di antara penonton mengenalnya.
Perayaan itu rupanya bukan hanya berarti bagi penonton Java Jazz. Penampilan lagu Kumpul Bocah oleh Maliq & D'Essentials pada Minggu (1/6/2025) petang itu bertepatan dengan capaian film Jumbo, yakni pada hari yang sama berhasil menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa.
Pada Minggu (1/6/2025), film Jumbo berhasil meraih lebih dari 10.073.322 penonton. Film animasi itu berhasil menyedot perhatian lebih dari 10 juta penonton dalam 63 hari penayangannya, dan terus bertambah karena Jumbo masih bertahan di layar perak.
“Sekarang kita bisa katakan dengan pasti: JUMBO secara statistik telah melampaui KKN di Desa Penari [10.061.033 penonton] dan secara resmi menjadi film dengan penonton terbanyak #1 di Indonesia, pada hari ke-63 pemutarannya di bioskop. Sebuah kisah animasi, lokal, dan orisinal yang kini memimpin tangga lagu. Sungguh sebuah perjalanan. Sungguh sebuah momen," dikutip dari cuitan akun X @cinepoint, Minggu (1/6/2025).
Prestasi ini tak hanya menjadikan Jumbo sebagai film animasi lokal tersukses sepanjang sejarah, tetapi juga berhasil menyalip film global seperti Frozen 2 (2019) yang sebelumnya memegang rekor film animasi dengan penonton terbanyak di Indonesia dengan raihan sekitar 4,6 juta.
Peringkat kedua dalam daftar ini sekarang ditempati oleh KKN di Desa Penari (2022) yang mencetak rekor fantastis dengan lebih dari 10 juta penonton dan pendapatan lebih dari Rp462 miliar. Disusul oleh Agak Laen (2024) dengan 9,1 juta penonton dan Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 (2016) di posisi ketiga.
Keberhasilan Jumbo tidak berhenti di situ. Film ini juga sukses mengalahkan beberapa film animasi Hollywood populer yang pernah tayang di Indonesia seperti Minions: The Rise of Gru (2022) dengan 2,5 juta penonton, Moana 2 (2024) dengan 3,1 juta penonton, dan Frozen 2 (2019) yang mencapai 4,6 juta penonton
Bahkan dari skala regional, Jumbo telah menyalip Mechamato Movie dari Malaysia dan resmi menyandang predikat film animasi di Asia Tenggara atau Asean. Menurut laporan Deadline, pendapatan domestik Jumbo sudah mencapai lebih dari US$8 juta atau sekitar Rp128 miliar, melampaui rekor Mechamato yang sebelumnya mencetak US$7,68 juta.
20 Tahun Maliq & D'Essentials di Java Jazz
Senja Teduh Pelita menjadi nomor pertama yang dibawakan Maliq & D'Essentials di panggung Java Jazz 2025. Lagu itu bertepatan dengan waktu tampilnya Maliq saat hari petang—meskipun senja tidak terlalu tampak karena cuaca berawan di luar panggung.
Setelah selesai membawakan lagu kelima, sang pemain bass Dendy Sukarno atau akrab dipanggil Jawa, bertanya kepada penonton siapa di antara mereka yang menyaksikan penampilan pertama Maliq di Java Jazz.
Hanya sedikit orang yang mengacungkan tangan.
Rupanya, Maliq & D'Essentials pertama kali tampil di Java Jazz pada 2005 silam. Single pertama Maliq yakni Terdiam dibawakan di panggung megah itu.
"[2005] itu Jawa lagi lucu-lucunya," ujar Jawa berkelakar.
Kini, 20 tahun berselang, Maliq membawakan single terbaru untuk pertama kalinya di Java Jazz, berjudul Dekat.
Festival musik itu telah berusia 20 tahun, seperti penampilan Maliq di sana. Para penggemar musik Tanah Air terus menantikan gelaran Java Jazz setiap tahunnya, untuk menikmati suguhan jazz, musik-musik segar, dan berbagai penampilan menarik.
(Akbar Evandio)