Bisnis.com, JAKARTA - Pernahkah Anda merasa mendapatkan perhatian berlebihan yang terasa terlalu cepat dalam suatu hubungan? Itu disebut dengan love bombing.
Awalnya terlihat seperti bentuk cinta yang tulus, love bombing bisa berpotensi merusak hubungan dan menyebabkan dampak emosional yang negatif. Ini dapat dilakukan dengan sengaja atau tidak sengaja, oleh pasangan, keluarga, atau teman
Dilansir dari health.cleveland.clinic.org, Selasa (6/5/2025), love bombing adalah bentuk manipulasi emosional di mana seseorang memberikan perhatian berlebihan seperti pujian, hadiah, dan pembicaraan tentang masa depan, untuk memanipulasi Anda ke dalam hubungan.
Penyebab Love Bombing
Dilansir dari medparkhospital.com, love bombing sering berasal dari kecemasan, insecure attachment, atau gangguan kepribadian narsistik (NPD). Perilaku ini bertujuan mengisi kekosongan emosional dan bisa terjadi secara sadar atau tidak sadar.
Mengapa Love Bombing Berbahaya?
Dilansir dari colorado.edu, love bombing dapat menyebabkan kebingungan dan perasaan tidak aman. Ketika hubungan berkembang, love bomber mungkin mulai mengontrol, seperti membatasi akses ke teman atau keluarga, gaslighting, atau bahkan melakukan kekerasan.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Mencurigai Love Bombing?
1. Tetapkan Batasan: Tentukan seberapa banyak waktu dan komunikasi yang nyaman bagi Anda.
2. Evaluasi Hubungan: Pertimbangkan apakah hubungan itu sehat bagi Anda.
3. Bicarakan dengan Orang Lain: Cari perspektif objektif dari teman atau profesional.
4. Terima bahwa Tidak Semua Hubungan Berjalan Lancar: Berikan izin pada diri sendiri untuk keluar dari hubungan yang tidak sehat.
5. Prioritaskan Keamanan: Jika merasa tidak aman, buat rencana keamanan.
Jika Anda merasa terjebak dalam pola love bombing, penting untuk mengenali tanda-tandanya dan menetapkan batasan yang sehat.
