Bisnis.com, JAKARTA -- Masih dalam pekan Hari Perempuan Internasional, perempuan masa kini semakin banyak yang bekerja, selain memperjuangkan kesetaraan juga untuk membantu membangun ekonomi keluarga.
Tingginya jumlah pekerja perempuan dalam suatu negara juga bergantung pada kondisi, misalnya karena sangat miskin atau sangat kaya, tetapi lebih sedikit partisipasinya di negara-negara berpendapatan menengah.
Misalnya, Madagaskar (berpendapatan rendah) dan Islandia (berpendapatan tinggi) memiliki tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan yang sama mencapai 84%.
Di sisi lain, Nepal yang berpendapatan menengah hanya memiliki sekitar 30% perempuan usia kerja yang aktif bekerja atau sedang mencari pekerjaan.
Lantas di mana saja penduduk perempuan paling banyak bekerja?
Berdasarkan data estimasi 2025 yang dibuat oleh Organisasi Perburuhan Internasional (International Labour Organization), berikut ini 20 negara dengan persentase pekerja perempuan terbanyak di dunia:
1. North Korea 87%
2. Pulau Solomon 84%
3. Madagaskar 84%
4. Islandia 84%
5. Belanda 82%
6. Swedia 82%
7. Nigeria 82%
8. Tanzania 82%
9. Burundi 81%
10. Estonia 81%
11. Swiss 80%
12. Selandia Baru 80%
13. Finlandia 80%
14. Kamboja 79%
15. Denmark 79%
16. Mozambik 78%
17. Norwegia 78%
18. Uganda 78%
19. Kanada 78%
20. Lithuania 78%
Data ini menunjukkan persentase perempuan usia kerja (15–64) yang bekerja atau mencari pekerjaan di setiap negara, yang juga dikenal sebagai tingkat partisipasi angkatan kerja.
Menurut tren yang ada, partisipasi tenaga kerja perempuan meningkat di negara-negara yang sangat miskin, atau negara-negara yang sangat kaya.
Misalnya, tingkat tertinggi dapat dilihat di Korea Utara dan Madagaskar (84–87%), serta Islandia dan Belanda (82–84%).
Menurut klasifikasi Bank Dunia saat ini, Korea Utara dan Madagaskar adalah negara-negara berpendapatan rendah, sedangkan Islandia dan Belanda adalah negara-negara berpendapatan tinggi.
Indonesia sendiri menempati posisi ke 119 dengan partisipasi perempuan yang bekerja mencapai 55%.
Sementara itu, banyak negara berpendapatan menengah seperti India dan Nepal hanya memiliki sepertiga penduduk perempuan usia kerja yang memenuhi syarat yang aktif bekerja atau mencari pekerjaan.
