No other land/imdb
Entertainment

Sinopsis No Other Land, Film Pemenang Piala Oscar Sudah Tayang di Indonesia

Mutiara Nabila
Minggu, 9 Maret 2025 - 09:45
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Film pemenang piala Oscar untuk kategori Fitur Dokumenter Terbaik, "No Other Land" sudah bisa disaksikan di bioskop Indonesia. 

Film No Other Land menjadi debut karya sutradara Basel Adra, Hamdan Ballal, Yuval Abraham, dan Rachel Szor, yang dibuat secara kolektif oleh empat aktivis Palestina-Israel sebagai tindakan perlawanan di jalan menuju keadilan selama konflik Israel-Palestina.

Film ini mengikuti kisah seorang aktivis muda Palestina bernama Basel Adra, yang lahir dari keluarga aktivis, di sebuah desa yang dinyatakan terlarang bagi warga Palestina. 

Mereka telah menentang pemindahan paksa rakyatnya oleh militer Israel di Masafer Yatta, sebuah wilayah di Tepi Barat yang diduduki, sejak dia masih kecil. 

Film yang berlatar pada 2022 ini menggambarkan momen ketika setelah pertarungan hukum selama 22 tahun, pengadilan tinggi Israel memilih mendukung pengusiran, memulai kampanye penghancuran resmi yang ditangkap Adra dan kelompoknya dengan detail dalam sebuah dokumenter. 

Dia merekam penghancuran bertahap tanah airnya, di mana tentara Israel merobohkan rumah-rumah dan mengusir penduduknya untuk menegakkan perintah pengadilan yang menyatakan bahwa daerah tersebut telah secara hukum ditetapkan sebagai zona tembak militer.

Di tengah serangan dia berteman dengan Yuval, seorang jurnalis Yahudi Israel yang justru membantunya dalam perjuangannya. Mereka membentuk ikatan yang tak terduga, tetapi persahabatan mereka diuji oleh kesenjangan besar antara kondisi kehidupan mereka, ketika Adra menghadapi penindasan dan kekerasan yang konstan, sementara Abraham menikmati kebebasan dan keamanan.

Sebagian besar film berdurasi 95 menit ini menggunakan bahasa Arab atau Ibrani, dengan selingan liputan berita barat sesekali, yang terkadang disumbangkan oleh Adra dan Abraham.

Kisah dalam No Other Land berangsur semakin mengerikan, saat Adra lanjut merekam serangan Israel terhadap penduduk desa Masafer Yatta, mengunggah adegan penjajahan yang tak terbantahkan ke media sosial, di mana buldoser menghancurkan rumah-rumah keluarga saat anak-anak menangis, ekskavator dengan sengaja menghancurkan toilet keluarga, pejabat mencuri generator keluarga lain, polisi mengisi sumur dengan semen. 

Dia juga menunjukkan bagaimana tentara IDF yang tidak menunjukkan sedikit pun keragua, melakukan pembongkaran rumah dengan tenang sesuai dengan hukum yang berlaku. 

Keluarga-keluarga terpaksa meringkuk di gua-gua saat mereka mencoba membangun kembali bangunan-bangunan yang hancur itu di malam hari. 

Kisah yang diangkat dalam No Other Land tentu bukanlah hal baru. Namun, apa yang Adra, Abraham, Ballal, dan Szor ciptakan memperjelas kasus yang ada. Film ini secara halus mengeksplorasi ketidakseimbangan kekuatan antara Adra sebagai warga Palestina yang pergerakannya dibatasi, dan Abraham, yang dapat dengan bebas pergi pada malam hari.

Namun, No Other Land, dengan banyak gambaran keputusasaannya, juga menawarkan visi tentang kemungkinan orang Israel dan Palestina bisa bekerja sama atas nama keadilan, berkolaborasi menuju dunia di mana keduanya bisa bebas.

Bagi masyarakat Indonesia yang tertarik menyaksikan film dokumenter ini, sudah bisa menontonnya di 4 bioskop CGV Jakarta, yaitu di Pacific Place, FX Sudirman, Grand Indonesia, dan Central Park.

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro