Conclave, Membedah Drama di Balik Pemilihan Paus/imdb
Entertainment

Conclave, Membedah Drama di Balik Pemilihan Paus

Mutiara Nabila
Selasa, 25 Februari 2025 - 12:10
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Film bertema politik tak selalu tentang pemilihan presiden, pejabat, stau pemberontakan. Film satu ini membawa tema berbeda, dengan pemilihan Paus sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik di seluruh dunia. 

Ada film "Conclave," yang bakal segera tayang, didasarkan pada novel intrik Vatikan yang dirilis pada 2016 karya Robert Harris dengan judul yang sama.

Film ini diperankan oleh sederet aktor mantap seperti Ralph Fiennes, Stanley Tucci, John Lithgow, Lucian Msamati, sampai Isabella Rossellini.

Sinopsis Conclave

Kisahnya berpusat pada seorang kardinal Inggris, Lawrence (Ralph Fiennes). Seorang pendeta yang sedang mengalami krisis keyakinan, namun begitu teguh mengabdi pada gereja.

Lawrence, yang digambarkan sebagai seorang yang halus, harus menjabat sebagai dekan College of Cardinals, kelompok yang bertugas memilih Paus, yang baru saja meninggal. 

Para kardinal di Gereja Vatikan mulai berbisik-bisik tentang siapa yang akan melanjutkan posisi Paus, dari orang dalam dan kardinal dari gereja-gereja di berbagai negara. 

Dengan kematian paus, Lawrence yang enggan melangkah maju ditugaskan untuk mengelola dan menggembala sejumlah kardinal dalam gelaran konklaf, bahasa Latin untuk ruangan yang dapat dikunci. 

Selama prosesi konklaf, seperti artinya, semua orang harus diasingkan sampai pengumuman "Habemus papam" ("Kita memiliki paus"). 

Pada proses tersebut pula diperlihatkan berbagai drama di balik latar belakang para kardinal yang bakal dipilih mengisi posisi Paus.

Thomas yang digambarkan sebagai sosok yang penuh kelembutan dan toleransi, serta menegaskan bahwa dia menghargai keraguan. 

Namun, seiring berjalannya cerita, dia menjadi lebih terobsesi untuk mengendalikan hasilnya, terlebih karena namanya juga muncul dipilih oleh sejumlah kardinal, yang membuat ambisinya mengalahkan keraguannya untuk mundur sebagai kardinal.

Thomas bersekutu dengan Aldo Bellini (Stanley Tucci), seorang kandidat progresif yang ingin melanjutkan liberalisasi dan keterlibatan Gereja dengan dunia. 

Mereka harus melawan Goffredo Tedesco (Sergio Castellitto), seorang Italia yang menganggap Gereja telah berada di jalur yang salah sejak menyingkirkan Misa Latin pada 1960-an. Ada juga kandidat lain seperti Joseph Tremblay (John Lithgow), seorang politikus agung yang, meskipun tampak rendah hati, jelas memiliki ambisi besar. 

Lalu, ada Joshua Adeyemi (Lucian Msamati), seorang kardinal karismatik dari Nigeria yang bisa menjadi paus kulit hitam pertama.

Namun, siapa yang akhirnya menjadi Paus terpilih?

Review Conclave

Sebagai film bertema politik, Conclave menjadi film yang seru dengan kisah pemilihan Paus, yang jarang diangkat.

Dengan para aktor-aktor pilihan, seprrti Fiennes berperan dengan sempurna menampilkan ketenangan sekaligus ketegangan karena beban tugasnya dan beban moral diri sendiri. 

Selanjutnya, ketegangan sepanjang cerita dibangun secara perlahan, dengan kisah latar belakang masing-masing calon Paus yang mendapat suara tertinggi, sampai momen terorisme, meskipun latar tempatnya statis, terkurung di dalam Gereja Vatikan.

Ketegangan sepanjang film didukung dengan skoring musik yang menegangkan, dan sinematik yang apik.

Film ini juga ditutup dengan plot twist yang membuat Conclave semakin menarik untuk diikuti.

Lewat film Conclave, turut membuka wawasan penonton tentang apa yang terjadi di balik pemilihan Paus yang ternyata tak sederhana. Film ini bisa disaksikan di seluruh bioskop mulai Rabu, 26 Februari 2025.

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro