Nyamuk demam berdarah/RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
Health

Kasus DBD Sumsel 2024 Tembus 6.263, Palembang Wilayah Tertinggi

Husnul Iga Puspita
Selasa, 4 Februari 2025 - 21:00
Bagikan

Bisnis.com, PALEMBANG – Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Sumatra Selatan (Sumsel) sepanjang tahun 2024 menjadi yang tertinggi sejak beberapa tahun terakhir. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sumsel, Ira Primadesa Ogahtiyah, mengatakan bahwa kasus DBD pada tahun lalu mencapai 6.263 dengan jumlah meninggal 37 kasus. 

Sementara itu, melihat kasus DBD sejak 2021 tercatat sebanyak 1.135 kasus dengan 3 kematian, pada 2022 meningkat menjadi 2.854 kasus dengan 31 kematian, dan 2023 sebanyak 2.804 kasus dengan 22 kematian. 

“Jadi kasus [DBD] pada 2024 dibandingkan dengan tahun 2023 mengalami kenaikan sebanyak 3.459 kasus,” ujarnya, Selasa (4/2/2025). 

Dia menjelaskan, kasus DBD tertinggi pada 2024 terjadi di Kota Palembang dengan jumlah 1.268 kasus dan 14 meninggal. 

Sementara kasus di masing-masing daerah diantaranya Banyuasin 634 kasus, Musi Banyuasin 507 kasus dan Ogan Komering Ulu Timur 503 kasus, Prabumulih 455 kasus, Ogan Komering Ulu 412 kasus, Ogan Ilir 369 kasus, Muara Enim 361 kasus dan Lahat 323 kasus. 

Kemudian Kota Lubuk Linggau 284 kasus, Ogan Komering Ilir 279 kasus, Empat Lawang 194 kasus, Ogan Komering Ulu Selatan 152 kasus, PALI 151 kasus, Musi Rawas 146 kasus, Musi Rawas Utara 141 kasus dan Pagar Alam 84 kasus. 

“Sementara untuk kematian, sebarannya di Palembang 14 kematian, OKU 8 kematian, Banyuasin 4 kematian, Muba dan Ogan Ilir masing-masing 3 kematian, dan OKU Selatan 2 kematian. Lalu untuk Muratara, Pagar Alam, dan Lahat masing-masing 1 kematian,” jelasnya. 

Kendati angka kematian pada tahun lalu lebih banyak, imbuh Ira, case fatality rate (CFR) tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yakni 0,59% dari sebelumnya 0,70%. 

Menurutnya, berbagai upaya pencegahan juga terus dilakukan guna meminimalisir penambahan kasus. Seperti diantaranya sosialisasi masif melakukan pemberantasan sarang nyamuk lewat pembersihan tempat air, pemeliharaan ikan pemakan jentik dan fogging, rencana pendistribusian larvasida DBD, insektisida cynoff dan RDT chikungunya, pengembangan wolbachia yang mampu menurunkan kesakitan dengue hingga 77% dan hospitalisasi 86%, serta imunisasi dengue. 

“Untuk mengurangi risiko, warga juga kita harapkan menggunakan lotion pengusir nyamuk dan memasang kelambu tempat tidur,” pungkasnya. 

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro