Foto Gunung Denali yang kini diganti nama oleh Presiden AS Donald Trump menjadi Gunung Mckinley./Reuters
Travel

Motif Tersembunyi Donald Trump Ubah Nama Gunung Denali jadi McKinley

Hendri T. Asworo
Rabu, 22 Januari 2025 - 21:15
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA—Usai dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump langsung menandatangani sejumlah perintah eksekutif, salah satunya mengganti nama Denali—puncak tertinggi di Amerika Utara—menjadi Gunung McKinley.

Trump menandatangani perintah itu beberapa jam setelah kembali menjabat sebagai presiden AS, Senin (21/1/2025), waktu setempat. Dalam pidatonya Trump menyampaikan bahwa keinginan menyematkan nama Mckinley untuk mengenang presiden ke-25 AS tersebut.

“Saya akan mengembalikan nama presiden yang hebat, William McKinley, ke Gunung McKinley di tempat yang seharusnya," ujarnya seperti dikutip dari Forbes.

Kendati nama gunung Denali diubah, Taman Nasional dan Cagar Alam gunung tersebut masih menggunakan Denali. Pemilihan nama gunung tertinggi di Amerika Utara itu (6.190 meter), mengalami kontroversi.

Sejarah Gunung Denali di Alaska

Sejarah bermula ketika Amerika membeli Alaska dari Rusia pada 1867 seharga US$7,2 juta, dan menguasai wilayah tersebut. Pada akhir abad ke-19, para penambang emas bergegas menuju Alaska dan Yukon untuk mencari emas.

Menurut History, setelah menemukan gunung tersebut, salah satu penambang, William Dickey, terpikat oleh geografi—dan ukurannya. Dickey termotivasi oleh pencalonan William McKinley dari Partai Republik sebagai presiden pada waktu itu.

Kemudian, Dickey menyebut gunung di Alaska itu ‘Gunung McKinley’ dalam sebuah artikel yang dia terbitkan di New York Sun. Nama tersebut kemudian melekat dan menjadi resmi pada 1917.

Nama Denali secara historis diperjuangkan oleh orang Alaska yang tinggal di dekat gunung tersebut. Orang-orang Koyukon Athabascan itu menyebut Denali dengan makna ‘Yang Agung’.

Pada 1916—sebelum area tersebut ditetapkan sebagai taman nasional—Charles Sheldon meminta Komisi Teknik Alaska untuk menamakannya Taman Nasional Gunung Denali sehingga nama lama asli Indian Gunung Denali akan dilestarikan.

Namun, pada 1917, taman tersebut diberi nama Taman Nasional Gunung McKinley meskipun tidak sesuai dengan adat Athabascan, karena mereka biasanya tidak menamai tempat dengan nama orang.

Upaya penggantian nama dimulai pada 1975, menurut NPS, ketika negara bagian Alaska mengajukan petisi agar nama tersebut secara resmi diubah menjadi Denali, dan pada 1980—meskipun upaya resmi tersebut tidak berhasil—UU Konservasi Lahan Kepentingan Nasional Alaska mengubah nama taman tersebut menjadi Taman Nasional dan Cagar Alam Denali.

Akhirnya, hampir seabad kemudian, pada 2015, Presiden Barack Obama mengembalikan nama tersebut menjadi Denali sebagian bentuk memenuhi janji kampanye dalam meningkatkan hubungan antara pemerintah federal dan suku-suku asli Amerika, seperti dikutip dari The New York Times.

Siapakah William McKinley?

William McKinley, lahir pada 29 Januari 1843. Dia adalah Presiden Amerika Serikat ke-25. Dia menjabat pada 1897 hingga 1901. McKinley berasal dari partai Republik

Dia dibunuh oleh seorang aktivis anarkis bernama Leon Czolgosz. Dia mula-mula didampingi oleh wakil presiden Garret A. Hobart, kemudian Theodore Roosevelt.

Pada masa pemerintahannya, dia mengembangkan imperialisme Amerika dengan menguasai Hawaii dan Kuba. Kemudian dia terbunuh pada 14 September 1901.

McKinley menjadi Presiden Amerika Serikat ketiga yang meninggal karena dibunuh, selain Abraham Lincoln, James A. Garfield dan John F. Kennedy.

Secara historis, McKinley tidak pernah mengunjungi gunung tersebut. Dia juga tidak memiliki hubungan historis yang signifikan dengan daerah tersebut.

Dua senator Alaska, yang berasal dari Partai Republik, telah menentang penggantian nama Denali menjadi Gunung McKinley selama berbulan-bulan.

Senator Lisa Murkowski mencuit pada hari Senin, “saya sangat tidak setuju dengan keputusan Presiden tentang Denali. Gunung tertinggi di negara kita, yang telah disebut Denali selama ribuan tahun, harus terus dikenal dengan nama yang diberikan oleh suku Athabaskan Koyukon Alaska, yang telah mengelola tanah tersebut sejak dahulu kala.”

Senator Dan Sullivan sebelumnya juga mengatakan bahwa, “lebih suka nama yang diberikan oleh orang-orang Athabaskan yang sangat tangguh, sangat kuat, dan sangat patriotik untuk gunung tersebut ribuan tahun yang lalu.”

Motif Tersembunyi Donald Trump Ubah Nama Gunung Denali jadi McKinley

Foto Presiden ke-25 AS William McKinley./McKinleymuseum.org

Mengapa Trump Menyukai McKinley?

Trump sangat kagum dengan McKinley. Dia memuji penerapan tarif yang dilakukan saat menjadi presiden atau dikenal dengan The McKinley Tariff. Aturan itu disahkan pada 1890, dan secara drastis meningkatkan pendapatan pajak atas produk asing.

McKinley dan Trump memiliki kesamaan. Trump ingin meningkatkan tarif atas produk impor. Dia telah mengajukan tarif universal pada hampir semua produk impor dan pungutan yang lebih besar pada produk dari China, Kanada, dan Meksiko.

Gunung Denali sebagai salah satu dari tujuh puncak tertinggi dunia (seven summit) kini menjadi ‘korban’ ambisi kekaguman Trump. Semoga saja para pendaki tetap dapat menikmati keindahan puncak tertinggi di belahan bumi utara itu. 

Beberapa pendaki asal Indonesia pernah menjejakkan kaki di Puncak Denali. Terakhir, pada Juni 2022, para pendaki putri dari tim ekspedisi The Women of Indonesia's Seven Summits Expedition Mahitala (Wissemu), mencapai puncak setinggi 20.310 kaki itu.

"Pada hari yang cerah, Anda dapat melihatnya dari berbagai arah, dan gunung itu luar biasa," kata Joan Antonson, direktur eksekutif Alaska Historical Society.

Penulis : Hendri T. Asworo
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro