Bisnis.com, JAKARTA - Tubuh dapat merespon masalah yang terjadi dalam diri manusia, baik secara fisik maupun emosional.
Dilansir dari Mayo Clinic, Selasa (17/12/2024), saat seseorang mengalami stres, bagian kecil dari otak manusia akan memicu sistem alarm dalam tubuh. Sistem ini akan mendorong kelenjar adrenal yang terdapat di atas ginjal untuk melepaskan lonjakan hormon, seperti adrenalin dan kortisol.
Hormon seperti adrenalin dan kortisol ini yang kemudian mempengaruhi reaksi tubuh, seperti membuat jantung berdetak lebih cepat atau membuat tekanan darah naik.
Sama halnya sebelum Anda mengalami gangguan emosional, otak akan mengirimkan alarm yang membuat reaksi tertentu pada tubuh. Hal ini menjadi pertanda bahwa suatu hal akan terjadi di dalam tubuh Anda.
Simak 8 hal yang sering terjadi pada tubuh saat mengalami gangguan emosional:
1. Detak jantung tidak teratur
Saat mengalami gangguan emosional, seperti stres, Anda mungkin merasa jantung Anda berdebar lebih kencang dari biasanya. Detak jantung tidak teratur ini merupakan gejala paling umum yang dapat dirasakan seseorang saat mengalami gangguan saraf akibat stres.
2. Sakit kepala
Masalah gangguan emosional seperti stres dan kecemasan menjadi sumber sakit kepala yang paling umum terjadi. Hal ini berawal dari tekanan yang Anda rasakan yang kemudian mempengaruhi ketegangan dalam tubuh Anda.
Ketegangan ini akhirnya berpindah ke kepala dan menyebabkan rasa sakit. Rasa sakit ini juga bisa menjalar hingga ke otot leher sehingga saat Anda akan menghadapi stres, leher belakang Anda juga akan terasa sakit.
3. Sakit perut
Sakit perut bisa terjadi sebagai respon dari stres ataupun gugup yang Anda alami. Melansir dari Your Tango, hal ini bisa terjadi karena sistem pencernaan Anda terhubung langsung dengan kesehatan mental Anda. Jadi, saat sistem pencernaan Anda bermasalah, kemungkinan besar otak Anda juga sedang mengalami masalah.
Baca Juga : Tips Kesehatan Mental, 5 Cara Mengatasi Anxiety |
---|
4. Tidur tidak teratur
Saat Anda stres, Anda akan cenderung sulit tidur di malam hari. Hal ini kemudian akan mempengaruhi pola tidur Anda. Anda bisa saja bangun kesiangan dan merasa kurang tidur atau ingin tetap berbaring di tempat tidur sepanjang hari. Stres juga dapat menyebabkan Anda sering terbangun pada malam hari atau bangun terlalu pagi.
5. Sulit berkonsentrasi
Tanda lain yang terjadi pada tubuh saat Anda mengalami stres adalah Anda akan sulit berkonsentrasi. Hal ini terjadi karena pikiran Anda terlalu fokus pada banyak hal di waktu yang bersamaan. Bila otak terlalu stres, kemungkinan besar stres bisa menghancurkan kemampuan otak untuk menyimpan memori dan membuat Anda menjadi pelupa.
6. Sering sakit
Stres bisa mempengaruhi sistem imun Anda. Saat stres melanda, tubuh akan melepaskan zat kortisol yang dapat meningkatkan inflamasi dan mengurangi sel darah putih dalam tubuh Anda. Hal ini akhirnya dapat melemahkan sistem imun Anda dan membuat Anda menjadi lebih sering sakit, seperti terkena flu atau infeksi penyakit lainnya.
7. Mengalami gangguan pernapasan
Mengutip dari webmd.com, stres bisa membuat Anda menjadi lebih sulit untuk bernapas. Biasanya tanda-tandanya ditunjukan dengan dada yang sesak, bernapas lebih cepat dari biasanya, dan mengerang saat menghembuskan napas.
Masalah gangguan pernapasan ini juga diiringi dengan gejala lain seperti peningkatan keringat, terutama di dahi yang dingin dan lembap.
8. Merasa lebih lelah dari biasanya
Karena stres mempengaruhi imun tubuh dan pola tidur, stres membuat Anda menjadi lebih lelah dari biasanya. Hal ini juga terjadi karena stres mempengaruhi kondisi mental Anda, sehingga secara tidak langsung kondisi mental dan fisik Anda terkuras dan membuat Anda selalu merasa lelah atau lebih lelah dari biasanya. Anda seakan tidak punya energi untuk menjalani hari bahkan setelah tidur ataupun istirahat. (Jesslyn Samantha Rumiris Lumbantobing)