Bisnis.com, JAKARTA - Siapa yang tidak suka tertawa? Tertawa telah diketahui dapat meningkatkan mood dan sikap. Mendengar orang lain tertawa saja mungkin bisa membuat Anda merasa lebih baik.
Kematian karena tertawa mungkin tampak seperti kisah lama, namun bukti menunjukkan bahwa orang bisa meninggal karena tertawa terlalu keras.
Dilansir dari healthline, tertawa sendiri tidak membunuh, namun suatu kondisi yang dipicu oleh tertawa bisa saja menyebabkan kematian.
Tertawa adalah salah satu obat terbaik untuk mengatasi suasana hati yang buruk, tetapi terlalu banyak tertawa dapat menyebabkan salah satu kondisi yang mengancam jiwa berikut ini:
1. Aneurisma otak pecah
Aneurisma otak adalah tonjolan yang terbentuk di pembuluh darah (arteri) di otak. Beberapa aneurisma tidak terdiagnosis, namun tonjolannya dapat pecah dan menyebabkan pendarahan di otak.
Aneurisma yang pecah dapat dengan cepat menyebabkan kerusakan otak, serta menyebabkan peningkatan tekanan pada rongga tengkorak. Peningkatan tekanan ini dapat mengganggu suplai oksigen ke otak, terkadang mengakibatkan koma atau kematian.
Tanda-tanda pecahnya aneurisma otak antara lain:
- sakit kepala yang parah dan tiba-tiba
- muntah
- penglihatan ganda
- kejang
- kepekaan terhadap cahaya
- kebingungan
2. Serangan asma
Emosi yang berbeda dapat memicu gejala asma. Ini termasuk menangis, stres, kegembiraan, dan ya, bahkan tertawa.
Beberapa orang hanya mengalami gejala asma ringan. Pada kasus lain, tertawa keras memicu serangan asma yang parah, sehingga membuat sulit bernapas.
Tanpa pengobatan asma yang segera, serangan asma yang disebabkan oleh tawa dapat mengancam jiwa dan menyebabkan gagal napas atau serangan jantung.
3. Kejang Gelastis
Kejang gelastik biasanya dimulai di hipotalamus. Kejang ini unik karena sering kali dikaitkan dengan tawa atau cekikikan yang tidak terkendali saat bangun atau tidur.
Orang yang mengalami kejang mungkin tampak tertawa, tersenyum, atau menyeringai. Ekspresi emosional ini dipaksakan dan tidak dapat dikendalikan. Kejang gelastik terkadang disebabkan oleh tumor otak di hipotalamus.
Banyak dari tumor ini bersifat jinak, namun tumor ganas, meskipun kurang umum, juga mungkin terjadi. Pengangkatan yang berhasil dapat memperbaiki gejala neurologis dan membantu mengendalikan kejang seseorang.
4. Sesak napas
Kematian akibat tertawa juga bisa terjadi jika tertawa terlalu keras menyebabkan sesak napas atau mati lemas.
Tertawa terlalu keras dapat menghalangi pernapasan yang cukup atau menyebabkan seseorang berhenti bernapas, sehingga kekurangan oksigen dalam tubuh. Jenis kematian ini kemungkinan besar terjadi karena overdosis dinitrogen oksida.
Nitrous oksida umumnya dikenal sebagai gas tertawa, suatu anestesi inhalasi yang digunakan selama beberapa prosedur perawatan gigi.
5. Sinkop
Sinkop biasanya merupakan hilangnya kesadaran sementara atau pingsan karena aliran darah ke otak tidak mencukupi. Hal ini disebabkan oleh tekanan darah rendah, penurunan detak jantung, dehidrasi, kelelahan, dan keringat berlebih.
Terkadang, sinkop bersifat situasional dan dipicu oleh batuk atau tawa yang berat. Jika disebabkan oleh penyakit jantung, episode sinkop yang terkait dapat menyebabkan kematian jantung mendadak.
Sinkop yang disebabkan oleh tawa mungkin tidak menyebabkan serangan jantung, tetapi dapat mengakibatkan cedera yang mengancam jiwa jika Anda pingsan dan kepala terbentur.