Bella Hadid saat menjadi model kampanye SL “Super Light” 72 sneaker milik Adidas/Adidas
Entertainment

Duduk Perkara Drama Adidas vs Bella Hadid Gara-Gara Pendukung Israel

Restu Wahyuning Asih
Rabu, 24 Juli 2024 - 10:28
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Adidas menghapus foto-foto campaign Bella Hadid setelah mendapat banyak protes dari pendukung Israel.

Kampanye berjudul Olimpiade Munich 1972 itu berujung drama, setelah penggemar Israel mendesak Adidas untuk menghapus foto Bella Hadid.

Bella Hadid memang terkenal menyuarakan isu terkait Palestina. Namun penghapusan foto itu didasari atas peristiwa pembunuhan 11 atlet Israel pada Olimpiade Munich 1972.

Hal ini diserukan oleh Komite Yahudi Amerika (AJC) melalui akun media sosial X.

"Adidas yang memilih model vokal anti-Israel (Bella Hadid) untuk mengenang Olimpiade kelam ini adalah sebuah kesalahan sangat besar," tulis AJC.

Tak berselang lama, Adidas mengklaim bahwa pihaknya secara "tidak sengaja" dan mengaku telah melakukan "kesalahan" karena foto Bella hilang.

Sehingga untuk saat ini, Adidas sedang melakukan revisi kampanye tersebut agar tidak mengecewakan sejumlah pihak.

"Kami juga meminta maaf kepada mitra kami, Bella Hadid, A$AP Nast, Jules Koundé, dan lainnya, atas dampak negatif yang ditimbulkan pada mereka dan kami sedang merevisi kampanye tersebut," tulis pernyataan resmi Adidas di Instagram Story Adidas Originals pada Minggu, 21 Juli.

Sebelumnya, Adidas juga sudah sempat meminta maaf pada Kamis (18/7) dan mengaku akan merevisi kampanye agar tidak menimbulkan kegaduhan.

Di sisi lain, Bella Hadid juga telah menyiapkan pengacara untuk menggugat Adidas. Sebuah sumber mengatakan gugatan tersebut berkaitan dengan ketidaktahuan Adidas akan sejarah.

Sasaran Boikot

Karena kontroversi ini, Adidas menjadi merek baru yang menjadi sasaran boikot masyarakat dunia.

Sejumlah pendukung Palestina mengklaim bahwa Tindakan Adidas seharusnya tidak lembek. Mereka pun berharap merek tersebut bisa lebih tegas.

Namun beberapa penggemar setia Adidas mengaku kecewa atas Tindakan perusahaan yang cenderung memihak ke Israel.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro