Studi: Puasa Bisa Cegah Kanker Menyerang /reuters
Health

Studi: Puasa Bisa Cegah Kanker Menyerang

Mia Chitra Dinisari
Selasa, 16 Juli 2024 - 10:25
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah penelitian terbaru menyebutkan jika kanker bisa dilawan dengan cara berpuasa.

Sebuah studi inovatif yang dilakukan para peneliti di Memorial Sloan Kettering Cancer Center menemukan bagaimana puasa dapat memengaruhi sel kanker.

Penelitian mereka pada tikus menunjukkan bahwa puasa memperkuat sistem pertahanan alami tubuh melawan kanker. Puasa nampaknya meningkatkan fungsi sel pembunuh alami (NK), komponen penting dari sistem kekebalan yang bertugas menyerang sel kanker.

Dilansir dari indianexpress, studi tersebut menunjukkan bahwa puasa memprogram ulang sel-sel NK untuk mengandalkan lemak sebagai energi, bukan gula.

Pergeseran metabolisme ini memungkinkan mereka berfungsi lebih efektif dalam menargetkan dan menghilangkan sel kanker. Dengan memungkinkan sel NK untuk berkembang di lingkungan tumor yang keras, puasa berpotensi meningkatkan kemampuan melawan kanker.

Dr Rajesh Shinde, Konsultan HPB & Onkologi Gastrointestinal & Bedah Robotik Rumah Sakit Apollo Navi Mumbai, menjelaskan bahwa sebelum penelitian baru ini, penelitian telah mengisyaratkan potensi puasa untuk pencegahan kanker.

Sebuah studi pada tikus tahun 2012 mengungkapkan bahwa puasa jangka pendek mungkin melindungi sel-sel sehat dari efek samping obat kemoterapi yang merugikan. Demikian pula, penelitian pada tikus pada tahun 2016 menunjukkan bahwa puasa jangka pendek sebelum pemberian kemoterapi dapat meminimalkan toksisitas.

Studi lain yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Kanker Jerman mengeksplorasi efek puasa intermiten terhadap kesehatan hati dan risiko kanker, tambahnya. Temuan mereka pada tikus menunjukkan bahwa jadwal puasa intermiten (makan teratur selama lima hari diikuti dengan pembatasan asupan kalori selama dua hari) dapat mengurangi risiko penyakit hati berlemak, peradangan hati, dan bahkan kanker hati.

Menurut Dr Shinde, tesis bahwa puasa mungkin menjanjikan dalam mengurangi risiko kanker berasal dari potensi dampaknya pada tingkat insulin dan proses seluler. Kadar insulin yang tinggi telah dikaitkan dengan peningkatan pertumbuhan sel kanker.

Puasa, dengan menurunkan kadar insulin, dapat menciptakan lingkungan yang kurang menguntungkan bagi berkembangnya sel kanker, katanya.

Lebih jauh lagi, puasa tampaknya mengaktifkan proses yang menghilangkan sel-sel yang rusak sekaligus mendorong perbaikan. Tindakan pembersihan yang ditargetkan ini dapat menghilangkan sel-sel pra-kanker sebelum berkembang biak. Ia menambahkan, puasa diduga dapat meningkatkan antioksidan alami tubuh, yang melindungi sel dari kerusakan yang dapat memicu kanker.

Namun, penting untuk mempertimbangkan keadaan individu. Pembatasan diet mungkin menjadi tantangan bagi pasien yang sudah mengalami penurunan berat badan akibat kanker atau pengobatannya.

Meskipun penelitian ini menawarkan wawasan yang menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa penelitian tersebut dilakukan pada tikus. Penelitian lebih lanjut pada manusia sangat penting untuk memastikan temuan ini agar dapat diterapkan secara praktis, kata Dr Shinde.

Selain itu, penelitian pada tikus menyoroti dua protein spesifik yang berperan dalam efek perlindungan puasa. Memahami fungsinya dengan lebih baik dapat membuka jalan bagi pengembangan strategi pengobatan kanker baru

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro