Mengenal Gejala Hiponatremia, Sakit Akibat Terlalu Banyak Minum Air/Freepik
Health

Mengenal Gejala Hiponatremia, Sakit Akibat Terlalu Banyak Minum Air

Mutiara Nabila
Selasa, 30 April 2024 - 18:51
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Setiap harinya, manusia membutuhkan asupan air hingga 8 gelas atau sekitar 2 liter per hari agar tidak dehidrasi atau kekurangan cairan terutama ketika musim panas. Namun, apa jadinya jika terlalu banyak minum air? 

Pada banyak kasus, kelebihan minum air atau overhidrasi umumnya dialami oleh para atlet, terutama atlet lari yang sedang melakukan maraton. Saat kelebihan minum air, seseorang bisa merasa sakit seperti mual, dan pusing. 

Gejala yang terjadi saat kebanyakan minum air itu disebut Hiponatremia. Kondisi ini terjadi ketika konsentrasi natrium dalam aliran darah sangat rendah. Meskipun hal ini dapat disebabkan oleh kondisi medis yang mendasarinya, namun penyebab paling umumnya adalah minum terlalu banyak air, sehingga melemahkan kadar natrium dalam tubuh.

Gejala Hiponatremia

Orang yang terkena hiponatremia biasanya mengalami gejala berikut ini:

1. Mual

2. Muntah

3. Kebingungan

4. Hilang kesadaran

Kadar natrium yang sangat rendah dapat memicu kejang dan kehilangan kesadaran serta dapat mengancam jiwa.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di The New England Journal of Medicine, para peneliti mengamati kadar natrium darah hampir 500 orang yang baru saja menyelesaikan Boston Marathon. Mereka menemukan bahwa 13% menderita hiponatremia.  

Di kalangan perempuan, angka tersebut meningkat menjadi hampir 1 dari 4 orang. 

Selain berjenis kelamin perempuan, kemungkinan seorang finisher maraton mengalami hiponatremia juga meningkat seiring dengan bertambahnya waktu mereka.  

Tidak mengherankan, para peneliti menemukan bahwa prediktor terbaik dari kondisi ini adalah penambahan berat badan selama lomba, dan hal ini masuk akal, karena peningkatan tersebut hampir pasti disebabkan oleh asupan cairan yang berlebihan.

Menariknya, para ilmuwan tidak melihat hubungan antara hiponatremia dan jenis cairan yang dikonsumsi pelari selama lomba. Hal ini mungkin terjadi karena, meskipun pelari menenggak minuman seperti Gatorade, kadar natrium yang relatif rendah dalam minuman tersebut tidak cukup untuk mengimbangi asupan cairan dalam jumlah besar.

Namun, bukan berarti penyakit ini melarang pelari atau orang yang melakukan aktivitas lain untuk berhenti minum. Terutama saat suhu menghangat dan kita lebih banyak berkeringat, asupan cairan yang cukup sangatlah penting.  

Memang benar, dehidrasi dan kepanasan menimbulkan risiko yang jauh lebih besar bagi sebagian besar orang dibandingkan overhidrasi. Untungnya, sebagian besar kasus hiponatremia sembuh dengan cepat setelah Anda berhenti minum.  

Dalam situasi yang parah, perawatan medis dan elektrolit intravena mungkin diperlukan. Jika Anda merasa mual atau pusing saat berolahraga, segera hentikan. Adapun, jika gejala terus berlanjut, carilah perawatan medis.

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro