Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak belakangan tengah bergejolak lantaran beragam faktor dari geopolitik dan masalah pasokan.
Mengutip Reuters, harga minyak masih berada di kisaran US$89 per barel lantaran adanya penurunan tajam pada pasokan di AS dan juga adanya kekhawatiran gangguan pasokan atas adanya konflik di Timur Tengah.
Persediaan minyak mentah AS secara tak terduga turun tajam pada pekan lalu, seiring dengan melonjaknya ekspor.
Di sisi lain, konflik di Timur Tengah yang belum terus memanas usai Israel meningkatkan serangan udara di Rafah juga menimbulkan kekhawatiran terkait dengan pasokan minyak, meski belum terpengaruh.
Meski kelihatannya pasokan di Timur Tengah begitu berpengaruh pada pasokan minyak dunia. Nyatanya, cadangan pasokan minyak terbesar di dunia justru bukan di Timur Tengah.
Berdasarkan data OPEC yang dirangkum Insider Monkey, berikut ini 5 negara dengan cadangan minyak terbesar di dunia:
1. Venezuela
Total Cadangan Minyak Terbukti 2022: 303,22 miliar barel
Meskipun Venezuela adalah negara dengan cadangan minyak terbukti terbesar di dunia, pemerintahnya belum mampu sepenuhnya memanfaatkan kekayaan minyaknya, terutama karena sanksi dari AS, krisis ekonomi yang sedang berlangsung, dan salah urus.
Selain itu, sebagian besar minyak Venezuela berada di lepas pantai atau jauh di bawah tanah dan dianggap padat, sehingga mengekstraksinya dengan teknologi yang tersedia saat ini tidak memungkinkan secara finansial.
2. Arab Saudi
Total Cadangan Minyak Terbukti 2022: 267,19 miliar barel
Arab Saudi adalah rumah bagi sekitar 17% cadangan minyak bumi dunia. Dimiliki dan dioperasikan oleh Saudi Aramco, negara ini memiliki ladang minyak konvensional darat (Ghawar) terbesar di dunia, serta ladang minyak lepas pantai konvensional terbesar di dunia (Safaniah).
Saudi Aramco menghasilkan pendapatan besar sebesar US$535,2 miliar pada 2022, naik 49% dari 2021. Produsen minyak milik negara ini juga mencatatkan laba sebesar US$161 miliar pada tahun yang sama, laba tahunan terbesar yang pernah dicatat oleh sebuah perusahaan minyak dan gas, yang didorong oleh melonjaknya harga energi dan meningkatnya permintaan global.
Perusahaan itu juga berencana untuk terus berinvestasi untuk meningkatkan potensi kapasitas produksi maksimumnya menjadi 13 juta barel per hari pada 2027.
3. Iran
Total Cadangan Minyak Terbukti 2022: 208,6 miliar barel
Bagi masyarakat Iran, bensin murah dianggap sebagai hak asasi manusia, karena negara mereka termasuk dalam 3 Negara Penghasil Minyak Teratas di Dunia.
Subsidi negara yang besar telah menjaga harga gas tetap rendah, namun karena kesenjangan yang semakin lebar antara pasokan, yang dibatasi oleh kapasitas penyulingan dalam negeri, dan meningkatnya permintaan, pemerintah terpaksa memanfaatkan cadangan strategisnya dan mengimpor bensin untuk pertama kalinya dalam sedekde terakhir.
Sekitar 80% produksi minyak Iran berasal dari ladang-ladang tua yang mengalami penurunan tekanan, sehingga mengakibatkan penurunan produksi tahunan sebesar 8% hingga 10%.
4. Irak
Total Cadangan Minyak Terbukti 2022: 145,01 miliar barel
Irak adalah produsen minyak mentah terbesar kedua di OPEC setelah Arab Saudi, dan memiliki 17% cadangan minyak terbukti di Timur Tengah dan 8% cadangan global.
Keseluruhan ladang minyak Irak terletak di darat, dengan sebagian besar berada di wilayah Basra di selatan negara itu, wilayah Diyala di timur Bagdad, dan wilayah Kirkuk di timur laut.
Menurut Mazhar Muhammad Salih, penasihat keuangan Perdana Menteri Irak, nilai pasar minyak, gas, dan sumber daya alam lainnya melebihi US$15 triliun.
5. Uni Emirat Arab
Total Cadangan Minyak Terbukti pada 2022: 113 miliar barel
Untuk meningkatkan kapasitas produksi minyak mentahnya menjadi 5 juta barel per hari pada 2027, ADNOC (perusahaan minyak nasional UEA) telah berencana mengeluarkan US$150 miliar untuk meningkatkan eksplorasi dan pengembangan hulu. Sekitar 96% cadangan minyak terbukti UEA berlokasi di Abu Dhabi.
Meskipun Uni Emirat Arab termasuk di antara Produsen Minyak Teratas, tuan rumah COP 28 mengklaim bahwa mereka berinvestasi ‘jauh lebih banyak’ pada energi terbarukan dibandingkan pada minyak dan gas.
Pada 2022, Uni Emirat Arab menginvestasikan US$36 miliar dalam proyek energi terbarukan di luar negeri, yang menunjukkan komitmennya terhadap masa depan yang lebih ramah lingkungan.