Bisnis.com, JAKARTA - Tren menjaga mental health alias kesehatan jiwa agaknya benar perlu diperhatikan. Setidaknya, data menunjukkan kebutuhan kesehatan mental memang nyata.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), satu dari sepuluh orang Indonesia mengalami gangguan kesehatan jiwa. Lebih lanjut berdasarkan survei Kesehatan Jiwa Remaja Nasional (I-NAMHS) pada tahun 2022 lalu disebutkan bahwa lebih dari 17 juta remaja Indonesia memiliki masalah kesehatan mental.
Co-Founder Sehat Jiwa Utari Dwi menekankan pentingnya penyediaan layanan konsultasi yang memudahkan penyintas kesehatan mental untuk dapat mengakses layanan kesehatan. Dengan demikian, perlu adanya integrasi antar penyedia layanan kesehatan.
"Menurut pengamatan kami, masih banyak masyarakat yang bingung harus mengambil langkah apa jika mengalami masalah mental. Untuk itu, dengan adanya integrasi antar penyedia layanan kesehatan, diharapkan dapat memberikan akses pelayanan profesional dan seamless untuk masyarakat," jelasnya dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (24/2/2024).
Baru-baru ini, apotek online, Lifepack besutan PT Indopasifik Teknologi Medika Indonesia (ITMI) menyoroti pentingnya mengakomodasi hak atas kesehatan mental yang baik bagi setiap individu, lewat menyediakan 100 psikiater dalam jaringan.
Chief Marketing Officer Lifepack April Bautista Cabello menekankan pihaknya telah menyediakan layanan 100 psikiater sejak 2022, salah satu yang ternama, misalnya Baby Jim Aditya. "Kolaborasi ini memberikan kemudahan bagi pasien Psikolog Klinis Baby Jim yang membutuhkan konsultasi lanjutan dengan psikiater dan juga penebusan obat dengan mudah melalui Lifepack," jelasnya.
Menurut Lifepack, terdapat dua hal kendala yang kami lihat dalam layanan kesehatan bagi kesehatan mental. Pertama, soal akses yang masih minim. Kedua, stigma buruk bahwa konsultasi ke psikiater itu sangat mahal.
"Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan, kami ingin menjadi bagian dari perjalanan proses pemulihan kesehatan melalui pendekatan yang holistik dan berupaya mendukung penuh pasien untuk mencapai kesehatan jiwa yang optimal," kata April.
Kesehatan mental sendiri menurut World Health Organization (WHO) adalah kesejahteraan mental yang memungkinkan seseorang dapat mengatasi tekanan hidup, menyadari kemampuannya, belajar dan bekerja dengan baik, hingga mampu berkontribusi pada komunitas.
Oleh sebab itu, dalam rangka membantu mewujudkan hal tersebut, platform kesehatan Lifepack mengambil langkah penting dengan melakukan kolaborasi yang bertujuan untuk memperluas layanan kesehatan khususnya di bidang kesehatan mental atau kesehatan jiwa.
Misalnya, Lifepack juga melakukan kolaborasi dengan berbagai platform konseling seperti sehatjiwa.id & bincangpsikologi.com. Kerja sama ini memberikan nilai tambah kepada dua platform tersebut untuk bisa memberikan layanan konseling psikiater.
"Kolaborasi dengan platform dan komunitas peduli kesehatan mental menjadi komitmen Lifepack untuk mengurangi stigma negatif pada penderita gangguan kesehatan mental," tambahnya.