Bisnis.com, JAKARTA - Usia anak satu sampai lima tahun sering disebut sebagai "golden age" atau periode emas dalam perkembangan anak.
Pada masa ini, anak mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam berbagai aspek perkembangan mereka, termasuk dalam hal kesehatan, kecerdasan, keterampilan sosial, dan kemampuan belajar.
Sayangnya, beberapa faktor dapat menghambat perkembangan anak di periode emas, seperti ketidakseimbangan nutrisi, kurangnya stimulasi fisik dan mental, dan lingkungan yang tidak aman dan sehat.
Co-Founder Rumah Dandelion & Psikolog Anak Orissa Anggita Rinjani mengatakan jika anak mengalami kesalahan dalam perkembangannya pada periode emas, ini dapat mengakibatkan gangguan perkembangan yang serius dan sulit diperbaiki di kemudian hari.
"Sangat penting anak itu tercukupi nutrisinya, lalu stimulasi fisik mental dan fisik serta memberikan lingkungan yang aman,” katanya.
Menurut Orissa, periode emas sangat penting, karena inilah yang akan membentuk fondasi bagi perkembangan mereka di masa depan.
“Anak yang mengalami masalah kognitif atau keterlambatan bicara dapat merasa rendah diri dan kurang percaya diri di masa dewasa," ungkapnya dalam Media Gathering Nestle, Senin (17/4/2023).
Bagi orangtua dan pengasuh untuk memberikan pengalaman dan lingkungan, penting untuk bersikap positif dan mendukung bagi anak pada periode emas ini, agar mereka dapat berkembang dengan optimal.
Menstimulasi Tumbuh Kembang Anak Lewat RPTRA
Dirinya mengatakan, salah satu cara untuk menstimulasi secara lengkap adalah dengan mengajak anak ke Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), di mana anak dapat mengembangkan keterampilan motorik dan interaksi sosial dengan baik.
Hal ini lantaran RPTRA yang dilengkapi berbagai permainan dan aktivitas yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak.
Melalui permainan puzzle, membangun blok, atau bermain permainan edukatif lainnya dapat membantu meningkatkan kemampuan mereka dalam memecahkan masalah, berpikir kreatif, dan meningkatkan kemampuan akademik mereka secara umum.
Selain itu, RPTRA juga menyediakan lingkungan yang aman dan terstruktur untuk anak-anak berinteraksi sosial.
Di sana, anak-anak dapat belajar dan bermain bersama, membangun keterampilan sosial seperti kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan memahami perbedaan.
“Interaksi sosial di RPTRA juga dapat membantu mengembangkan rasa empati dan mengajarkan anak-anak bagaimana cara membangun hubungan yang sehat dengan orang lain,” katanya.
Dia pun menambahkan, penting untuk orang tua mendampingi anak dalam proses bermainnya.
“Kalau anak memilih mainannya sendiri itu bisa menyehatkan mentalnya dan menumbuhkan kepercayaan dirinya,” jelas Orissa.
Sementara itu, Ketua Bidang Penguatan Ketahanan Keluarga TP PKK Pusat Ai Dariah Gede Suratha mengatakan saat ini pemahaman dan kesadaran orang tua pada tumbuh kembang anak pada periode emas masih belum merata di Indonesia.
Prasasti Dhaniswari, Senior Brand Manager Dancow Imunutri menyampaikan pihaknya akan mengembangkan fasilitas pada Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di lima kota di Indonesia, yaitu Makassar, Banjarmasin, Tebing Tinggi, Sidoarjo dan Jakarta.
Bekerja sama dengan PKK program mereka mendukung tumbuh kembang anak Indonesia, lewat pemberdayaan orang tua dan sosialisasi PAUD; edukasi masyarakat mengenai deteksi tumbuh kembang anak sejak dini; serta monitoring dan evaluasi berkelanjutan untuk memastikan tumbuh kembang putra-putri bangsa berjalan optimal.