Menikah Usia Muda
Disebutkan, bahwa kebanyakan gadis dinikahkan segera setelah mereka berusia 18 tahun, usia yang sah untuk menikah. Dia menjadi istri dan menantu perempuan dan menghabiskan sepanjang hari di rumah, memasak dan membersihkan serta melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya.
Sedangkan segala macam pembatasan atas kebebasan pribadi dan keuangan pribadi yang dibatasi cukup menekan mereka.
"Pendidikan dan mimpinya tidak lagi penting dan ambisinya mulai padam perlahan, dan keputusasaan serta kekecewaan muncul dan perkawinannya menjadi siksaan."
Belum lagi pekerjaan rumah tangga di India hampir selalu menjadi tanggung jawab wanita.
Sedangkan pada wanita yang lebih tua, Verma Srivastava mengatakan, bahwa alasan bunuh diri berbeda.
"Banyak yang menghadapi sindrom ditinggal pergi oleh anak-anak yang tumbuh dewasa dan meninggalkan rumah. Banyak juga yang menderita gejala pra-menopause yang dapat menyebabkan depresi dan derita."
Tetapi bunuh diri, menurutnya, mudah dicegah, jika Anda mampu mengendalikan emosi. Kemungkinan bunuh diri akan berkurang kalau ada kesabaran.
Seperti dijelaskan psikiater Soumitra Pathare, banyak kasus bunuh diri di India yang bersifat impulsif atau spontan.
"Pria pulang, memukuli istri, dan dia bunuh diri."
Penelitian independen, katanya, menunjukkan bahwa sepertiga wanita India yang bunuh diri memiliki sejarah menderita kekerasan dalam rumah tangga. Tetapi, kekerasan dalam rumah tangga bahkan tidak disebutkan dalam data NCRB sebagai penyebabnya.
Mengekspresikan Diri
Chaitali Sinha, seorang psikolog dengan aplikasi kesehatan mental Wysa yang berbasis di Bangalore, mengatakan "banyak wanita yang tetap berada dalam situasi kekerasan dalam rumah tangga dan aktif mempertahankan kewarasan mereka hanya karena dukungan informal yang mereka terima".
Sinha, yang sebelumnya bekerja selama tiga tahun di rumah sakit jiwa pemerintah di Mumbai, memberikan konseling kepada para penyintas percobaan bunuh diri.
Dia menemukan, bahwa wanita membentuk kelompok pendukung kecil saat bepergian dengan kereta api lokal atau dengan tetangga saat membeli sayuran.
"Mereka tidak punya cara lain untuk mengekspresikan diri dan terkadang kewarasan mereka bergantung pada percakapan yang bisa mereka lakukan hanya dengan satu orang," katanya.
Ditambahkan pula, bahwa pandemi dan penguncian memperburuk situasi mereka.
"Ibu rumah tangga memiliki ruang aman setelah laki-laki berangkat kerja, tapi itu hilang selama pandemi. Dalam situasi kekerasan dalam rumah tangga, mereka sering terjebak. Pandemi semakin membatasi gerakan mereka dan kemampuan mereka untuk melakukan hal-hal yang membuat mereka senang atau terhibur. Jadi kemarahan, sakit hati, dan kesedihan menumpuk seiring waktu dan bunuh diri menjadi pilihan terakhir mereka."
Sebagaai catatan, India melaporkan jumlah bunuh diri tertinggi secara global. Pria di India merupakan pelaku seperempat dari kasus bunuh diri global, sementara wanita India merupakan 36 persen dari semua kasus bunuh diri global dalam kelompok usia 15 hingga 39 tahun.