Bisnis.com, JAKARTA - Penyakit jantung terutama serangan jantung adalah salah satu penyakit yang menyeramkan. Meski tidak menular penyakit jantung ini jadi hal yang mengerikan di tengah masyarakat.
Sebab, penyakit jantung bisa muncul tiba-tiba dan dapat menyerang siapa saja. Bahkan, tidak sedikit atlet yang notabenenya selalu berolahraga juga dapat terkena penyakit jantung.
Dalam webinar bertajuk "Masih Muda Aktif Olahraga Yakin Bebas Penyakit Kritis Seperti Penyakit Jantung?" pada Jumat (18/06/2021), dr. Adrian Setiaji membagikan beberapa tips untuk menjaga kesehatan jantung.
Pertama, melakukan medical check up secara rutin. Adrian menjelaskan melakukan medical check up adalah salah hal yang penting untuk dilakukan mengingat penyakit jantung pada menyerang siapa saja dan kapan saja.
“Sekarang makin banyak usia muda terkena penyakit jantung, sudah ada beberapa kasus yang kita lihat, jadi itu pentingnya melakukan medical check up rutin,” papar Adrian.
Adrian pun menganjurkan, bagi Anda yang tidak memiliki risiko dapat melakukan medical check up setahun sekali. Sedangkan, bagi Anda yang memiliki risiko bisa melakukan check up 6 bulan sekali.
Selain itu, Anda juga bisa melakukan latihan aktivitas fisik ataupun olahraga untuk menjaga tubuh tetap prima. Namun perlu diperhatikan, bagi Anda yang memiliki risiko harus berwaspada dalam melakukan aktivitas fisik.
Sebagai dokter yang sedang menempuh pendidikan spesialis gizi dan rehabilitasi, Adrian menjelaskan dirinya sedang mempelajari rehabilitasi jantung atau cardiac rehab.
“Sebelum kita latih, kita menentukan ini pasien boleh atau enggak, kalau kalau boleh kita masih menentukan risiko yang muncul,” pungkasnya.
Adrian menjelaskan bagi pasien yang diperbolehkan melakukan latihan fisik akan dilihat berdasarkan kategori risikonya.
Setelah ditentukan, dokter akan memberikan dosis resep latihan sambil dipantau dengan elektrokardiogram (EKG) untuk rekam jantung dan memasang saturasi.
Kembali lagi, dokter Adrian mengingatkan penyakit jantung bisa menyerang siapa saja dan kapan saja. “Bukan untuk menakut-nakuti ya tetapi sesuai kenyataannya ya semua bisa kena )penyakit jantung),” tutup Adrian.
