Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menjamin warga negara Indonesia yang dievakuasi dari Kota Wuhan, Hubei, China, tidak membuat warga Natuna terancam virus Corona.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengatakan pemilihan wilayah Natuna sebagai lokasi evakuasi tidak membahayakan para warga sekitar.
"Dilakukan dengan akurat tidak membahayakan masyarakat Natuna dan bahkan di samping menjamin secara resmi Bapak Menteri Kesehatan tadi mengatakan menjaminkan badannya itu, menjaminkan badannya untuk bertindak lebih dulu dibandingkan dengan yang lain," kata Mahfud di Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis, (4/2/2020).
Pemerintah lanjutnya akan menangani dengan secermat-cermatnya masalah yang sedang berlangsung. Komunikasi juga akan terus dilakukan dengan masyarakat Natuna.
Selain itu, dia meminta agar lembaga pendidikan dapat diselenggarakan seperti biasa tanpa harus memberikan libur panjang kepada siswa sekolah. Permintaan itu menyusul kondisi WNI yang dijamin dalam kondisi sehat.
"Cuma untuk melaksanakan standar internasional maka dilakukan hal yang seperti sekarang ini, dikarantina dulu, diperiksa setiap hari sampai sekian hari dengan catatan Menteri Kesehatan berada paling depan di bidang ini," jelas Mahfud.
Mahfud bersama sejumlah pejabat lainnya dijadwalkan bertolak ke Natuna dalam dua hari mendatang. Tujuannya untuk menghadiri istighosah dan doa bersama untuk meminta kebaikan bersama.
"Kemudian di sana akan dibuka posko-posko yang lebih alamiah lebih manusiawi. Maksudnya begini tidak menakutkan lah bukan tidak manusiawi dalam arti kejam tapi misalnya posko-posko di mana orang bekerja seperti biasa tidak seperti memakai masker atau apa gitu yang diusulkan tadi oleh teman-teman dari Natuna," terangnya.
Pemerintah mengevakuasi sedikitnya 242 WNI termasuk tim medis serta seorang WNA ke Kepulauan Natuna. Mereka sebelumnya dievakuasi dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China untuk menghindari virus Corona.
Namun dalam upaya evakuasi ke Natuna, warga memprotes pilihan pemerintah untuk menempatkan para WNI ke wilayah itu selama masa observasi 14 hari.