Bisnis.com, JAKARTA - Apakah Anda bekerja di kantor yang penuh dengan poster motivasi? Setiap hari Anda membacanya, tapi tentunya tidak setiap hari pula Anda merasa termotivasi.
Motivasi adalah hal penting dalam menjalankan sebuah karir. Karena ini bisa memompa semangat Anda dalam bekerja dan fokus pada goal yang hendak dicapai.
Tapi ada kalanya Anda sebagai karyawan merasakan tidak termotivasi dan malas mengerjakan pekerjaan rutin yang harus diselesaikan. Dan hal ini bisa disebabkan oleh banyak hal.
Seperti dilansir dari thebalancecareer.com, disebutkan ada setidaknya empat hal yang bisa membuat karyawan demotivasi seperti berikut ini:
Bayaran Rendah atau Tidak Sehat
Bayaran atau gaji yang rendah tentu saja menjadi penyebab pertama karyawan mengalami demotivasi. Bagaimana dia bisa bekerja dengan baik, jika upah yang diterimanya tidak sesuai dengan kerja kerasnya.
Baca Juga Cara Mengendalikan Emosi di Tempat Kerja |
---|
Selain itu, pembagian gaji yang tidak adil juga bisa memicu persaingan di lingkungan kerja dan membuat orang merasa diperlakukan tidak adil sehingga membuatnya demotivasi.
Misalnya saja, si A dan si B melakukan pekerjaan yang sama setiap harinya dengan beban dan tanggung jawab yang sama. Namun si A mendapatkan gaji yang lebih besar, tentu saja ini bisa membuat si B merasa diperlakukan tidak adil.
Pengganggu di Tempat Kerja
Jika ada orang yang bersikap mengganggu karyawan lainnya dengan membully misalnya, tentu akan membuat karyawan yang menjadi korban menjadi malas datang ke kantor.
Pembullyan, bisa berupa lisan atau bahkan tindakan yang merugikan orang lain. Dibully terus menerus pada akhirnya membuat si korban menjadi tertekan dan demotivasi untuk melakukan tugas sehari-harinya.
Disorganisasi
Ketika atasm tidak tahu apa yang terjadi kapan, atau menugaskan dua orang satu tugas dan lupa untuk menetapkan tugas lainnya, pekerjaan menjadi stres dan menurunkan motivasi bagi karyawan. Jika satu karyawan tenggelam dalam pekerjaan dan yang lain menghabiskan setengah hari di YouTube, karyawan kedua mungkin hanya pemalas, tetapi perbedaan tersebut mungkin disebabkan oleh disorganisasi, dan alur kerja yang tidak efektif.
Aturan Kerja yang Ketat
Beberapa organisasi, tentu saja, perlu memiliki aturan ketat. Jika Anda bekerja dengan bahan kimia berbahaya, misalnya, setiap karyawan harus mengikuti setiap protokol dengan tepat. Namun, dalam situasi lain, harapan dan aturan khusus tidak diperlukan.
Jika Anda mencabut waktu libur karyawan yang dikecualikan saat dia berangkat 30 menit lebih awal pada hari Selasa, meskipun dia bekerja 45 jam minggu ini, Anda menurunkan motivasi karyawan Anda. Ketika Anda menolak permintaan karyawan untuk bekerja dari rumah hanya karena Anda tidak ingin karyawan bekerja di mana Anda tidak dapat melihatnya, Anda menurunkan motivasi karyawan Anda.