Bisnis.com, Jakarta – Beberapa hari terakhir beredar kabar bahwa mantan pesulap Deddy Corbuzier akan membaca kalimat syahadat alias enjadi mualaf. Teman diskusi Deddy Corbuzier dalam memahami Islam, Gus Miftah ternyata membenarkan soal itu.
Bahkan, Gus Miftah bilang Deddy akan menjadi mualaf pada Jumat, 21 Juni 2019. “Betul, dia akan membaca syahadat pada 21 Juni 2019 bakda salat Jumat di tempat saya, Pondok Pesantren Ora Aji, Kalasan, Jogja,” katanya seperti dilansir Tempo.co, Rabu (19/6/2019).
Ponpes Ora Aji berada di Dusun Tundan, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan. Ponpes ini tidak mengenakan tarif kepada para santrinya, alias gratis. Beberapa santrinya ada yang mantan napi, mantan pegawai salon plus, dan mantan pegawai tempat hiburan malam.
Tercatat, Badrodin Haiti saat masih menjabat sebagai Kapolri pernah mengunjungi Ponpes Ora Aji.
Menurut pria bernama asli Miftah Maulana Habiburrahman itu, pemilihan 21 Juni itu bukan alasan mencari hari baik seperti nyinyiran sejumlah netizen. “Hari longgar saya, ya, itu, habis Jumatan. Sekarang saya masih di Kalimantan, tanggal 22 Juni saya ke Taiwan, jadi Deddy Corbuzier yang akan datang ke tempat saya,” ucapnya.
Ia juga membantah bahwa saat Deddy Corbuzier masuk Islam akan disiarkan di program Hitam Putih, Trans7, di mana Deddy jadi host acara tersebut. “Sempat terpikir begitu sebagai syiar, tapi ada aturan KPI yang melarang.”
Gus Miftah juga menyangkal bahwa kabar Deddy Corbuzier masuk Islam itu demi konten. “Nggak ada demi konten, itu omongan orang yang gak suka saja,” ucapnya.
Menurutnya, selama 8 bulan ini, ia banyak berdialog soal agama dengan Deddy. Kebetulan, ia kerap berkolaborasi dengan Deddy Corbuzier membuat konten tentang Islam dengan isu-isu kekinian, yang berkaitan dengan agama dan sosial.
Seringnya kolaborasi dengan dia, Deddy Corbuzier melihat pandangan Islam Gus Miftah itu rasional, ramah dan menyenangkan, bukan Islam yang keras seperti yang ia lihat selama ini.
“Kamu masuk jadi orang Islam tergantung pintu masuknya dari mana. Kalau Islammu keras ya keras. Kalau pintu masukmu lebay ya Islamnya lebay. Kalau pintu masuknya ramah ya Islamnya ramah.”