Bisnis.com, NTB - Mata pencarian penduduk di ketiga pulau tersebut awalnya adalah nelayan dan petani kelapa. Kini, masyarakat Desa Gili Indah terjun di sektor pariwisata.
"Hampir semua masyarakat kami mata pencariannya dari pariwisata, kemudian berdagang dan sisanya nelayan. Nelayan ini pun tidak nelayan aktif tetapi hanya sambilan waktu mengantar tamu pergi mancing dia juga bawa pancing, kalau tidak mereka kembali ke pariwisata lagi," kata Muhamamad Taufik.
Di Desa Giri Indah tidak ada pengangguran, 99% masyarakat bekerja dan kehidupan mereka secara ekonomi meningkat. Kalau semula hanya karyawan kini mempunyai usaha sendiri, mempunyai kapal cepat untuk menjemput tamu yang mau datang ke tempat itu.
Mereka yang bekerja di tempat itu bukan hanya orang Gili Indah dan desa ini mempunyai peraturan bahwa perusahaan harus mempekerjakan 40% orang Gili Indah, sedangkan 60% lainnya dari luar desa.
"Kelihatannya timpang, tetapi buat kami tidak karena disesuaikan dengan skill dan pendidikan mereka. Rata-rata pendidikan anak di Gili Indah hanya SMA/SMK, maka kami memasukkan dalam perdes itu hanya 40% untuk orang dalam, karena tidak mungkin tamatan SMA itu menjadi manajer atau akunting," katanya.