Judul : Citizen 4.0: Menjejakkan Prinsip-Prinsip Pemasaran Humanis di Era Digital
Penulis : Hermawan Kartajaya
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 448 halaman
Cetakan : Pertama, Januari 2018
ISBN-13 : 978-602-037-954-8
Bisnis.com, JAKARTA - Di usianya yang telah menginjak kepala tujuh, Hermawan Kartajaya masih produktif membagi ilmu pemasaran kepada publik. Kali ini, bapak pemasaran ternama itu menuangkan pemikirannya dalam buku terbaru berjudul Citizen 4.0.
Melalui bukunya, salah satu pendiri Asia Marketing Federation itu menguraikan pandangan unik tentang bagaimana menanamkan budaya pemasaran yang humanis di era digital seperti saat ini.
Secara ringkas, dia menggambarkan istilah ‘Citizen 4.0’ sebagai sebuah konsep yang bersinggungan dengan perubahan tahapan hidup seseorng menjadi manusia yang lebih baik dan mampu berdampak positif terhadap lingkungan sekitar.
Menurut Hermawan, istilah ‘4.0’ adalah masa yang ditandai dengan kehidupan serba digital, yang mempermudah konektivitas antarmanusia, serta antara manusia dan lingkungan. Konektivitas itulah yang membangun sebuah kolaborasi, keterbukaan, dan interaksi bersama.
Era 4.0 telah membuat batas-batas antarkelompok, golongan, dan bangsa semakin lebur menjadi sebuah wadah kolektif yang disebut ‘warga dunia' (citizen of the world). Dari latar belakang itulah, Hermawan merancang konsep Citizen 4.0.
Menurutnya, untuk dapat mencapai tahapan Citizen 4.0, seseorang menempuh empat fase dalam hidup yaitu fundamental, forefront, foster, dan final.
Fase fundamental adalah periode 0-20 tahun yang menjadi dasar dari seseorang dalam mencari jati dirinya.
Fase forefront adalah periode 20-40 tahun, saat seseorang biasanya mulai mandiri dan menyadari tanggung jawab karena sudah berpenghasilan.
Fase foster atau 40-60 tahun biasanya ditandai dengan kestabilan dan kemapanan hidup. Pada fase tersebut, seseorang bisanya mulai berbagi semangat pada sesama. Pada fase ini pula hidup seseorang akan menjadi lebih bermakna jika dia bisa memberi manfaat bagi orang lain.
Sementara itu, fase final ditandai dengan kebijakan dan menikmati hidup di usia senja.
Menurut Hermawan, untuk mencapai seluruh fase tersebut dengan sempurna, seseorang membutuhkan passion dan bukan sekadar hobi.
Passion tersebut harus mencakup pengetahuan, hasrat berbisnis, keinginan melayani, dan kerinduan berbuat baik bagi sesama.
Secara umum, buku yang ditulis dengan gaya narasi yang cukup gamblang ini dapat menjadi inspirasi dan pelajaran bagi semua orang dalam menggapai kesuksesan hidup.
Anda akan tergelitik untuk bertanya pada diri sendiri, sudahkah melalui setiap fase dalam hidup dengan memberi manfaat bagi sesama dan lingkungan?