Bisnis.com, JAKARTA -- Dalam rangka mengembangkan perfilman Tanah Air, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan lewat Pusat Pengembangan Perfilman menyelenggarakan Workshop Kritik Film dan Non Kritik, Senin-Rabu (21-23/08/2017) di Jakarta.
Workshop yang digelar dalam rangka Apresiasi Film Indonesia (AFI) 2017 ini diikuti sejumlah media cetak dan online di Jakarta, komunitas film dan mahasiswa.
Ketua Panitia Wina Armada Sukardi mengatakan, saat ini hampir tidak ditemukan lagi kritik film di Indonesia. Kekosongan kritikus film ini menurutnya berdampak pada profesi kritikus film yan akhirnya dianggap sebelah mata. Karena itu, workshop ini menjadi penting dilakukan.
Baca Juga Lima Strategi Bisnis CIMB Niaga |
---|
"Workshop ini meningkatkan pengentahuan untuk mencari bibit kritikus. Untuk kritik film terlebih dahulu akan diberikan materi tentang teori kritik kesenian," katanya dalam sambutan.
Kepala Pusbang Perfilman Maman Wijaya mengatakan, workshop ini terselenggara karena pentingnya posisi kritikus untuk perkembangan film Indonesia.
"Kritikus ini penting, sehingga film Indonesia memiliki aspek peningkatan kualitas makin hari makin baik," ujarnya.
Kegiatan workshop ini kemudian dibuka secara resmi oleh Maman. Selama tiga hari ke depan, seluruh peserta akan mendapatkan materi tentang dunia perfilman dan tata cara penulisan kritik dari berbagai latar belakang pembicara.