Bisnis.com, JAKARTA -- Film dokumenter merupakan medium bertutur yang berpotensi besar dalam edukasi publik dan budaya berpikir kritis. Sayangnya, potensi film ini sebagai penggerak ekonomi kreatif belum banyak digali.
Sebagai pengemban misi pemerintah mendukung ekonomi kreatif, Bekraf mencetuskan sebuah forum internasional untuk film dokumenter yang dinamakan Docs By the Sea. Program ini sebagai wadah bagi sineas film dokumenter untuk mendapatkan pendanaan dan jalur distribusi film.
Wakil Kepala Bekraf Ricky Joseph Pesik mengatakan, sepanjang sejarah film dokumenter nasional, baru kali ini pemerintah terlibat dalam skala besar lewat program Dics By the Sea.
Menurut Ricky, salah satu elemen penting dalam ekosistem film dokumenter adalah pembiayaan yang berkesinambungan. Namun sayangnya, pemerintah belum memiliki sistempendanaan utuk film dokumenter.
"Film dokumenter jika digarap serius akan ada potensi ekonomi kreatifnya. Kami berusaha akselerasi dan memberikan fasilitasi terhadap nilai tambah untuk film dokumenter," katanya dalam konferensi pers yang digelar di @america, Pasific Place, Jakarta, Senin (14/08/2017).
Docs By the Sea dijadwalkan pada 29-30 Agustus 2017 di Bali, dengan diawali oleh program workshop dari tanggal 23-27 Agustus 2017 untuk 30 film dokumenter yang terpilih.
Seluruh film dokumenter yang terpilih akan mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan karyanya di depan investor dan sejumlah stakeholder penyedia dana.
"Program ini diharapkan dapat memperlihatkan proyek para filmaker dan bisa mendapatkan pendanaan. Ini juga menjadi cikal bakal platform untuk dilanjutkan ke depan," pungkasnya.