Bisnis.com, JAKARTA- Banyak orang menyangka hidangan Indonesia sulit diangkat citranya untuk kelas fine dining, yang eksklusif dan membidik segmen jetset. Namun, di tangan chef Ragil Imam Wibowo, kuliner Nusantara mampu disulap menjadi sajian artisan berkelas nan menggugah selera.
Melalui restorannya, Nusa Gastronomy, Ragil berniat mengubah stigma kuliner Indonesia menjadi lebih bergengsi melalui pemilihan bahan, teknik pengolahan, dan presentasi yang memukau ala restoran bintang michelin.
Nusa Gastronomy dibuka pada 17 Agustus 2016, bertepatan dengan perayaan kemerdekaan Indonesia. Nama Nusa sendiri diambil dari kata ‘nusantara’ yang berarti kepulauan. Ragil menilai nama itu adalah representasi Indonesia yang terdiri atas lebih dari 17.000 pulau.
Selain itu, terdapat lebih dari 300 kelompok etnis di Tanah Air. Dengan latar belakang yang begitu multikulutural tersebut, Indonesia memiliki diversifikasi sumber daya, budaya, dan khasanah gastronomy yang sangat luas.
“Nah, tujuan dari Nusa Gastronomy adalah untuk menyajikan kekhasan dari setiap daerah tersebut dalam setiap gigitan, melalui bahan-bahan yang diseleksi secara seksama, serta presentasi yang sempurna,” jelasnya.
Meskipun restorannya yang berlokasi di bilangan Kemang itu berkelas internasional, chef Ragil tetap mempertahankan teknik memasak tradisional otentik, serta pemilihan bahan-bahan terbaik asli Indonesia yang diproduksi dan dikelola oleh para petani lokal.
Bahkan, banyak dari bahan lokal yang digunakan merupakan material spesifik yang hanya diproduksi di daerah tertentu saja. Bahan-bahan khusus itu telah mengantongi sertifikat Indications Geographical (IG), yang menandakan daerah asal dan kualitas produk.
Satu hal yang unik dari Nusa Gastronomy adalah penawaran menunya sangat dinamis; tergantung dari bahan apa yang sedang musim panen saat itu. Jadi, konsumen dijamin merasakan pengalaman bersantap yang berbeda pada setiap kunjungannya.
Direktur Operasional Nusa Gastronomy, Don Domingo, menjelaskan restoran tersebut menyajikan hidangan 6 course set dinner yang masing-masing memiliki cerita tematik dan latar belakang budaya dari berbagai daerah.
Salah satu set favorit dari restoran tersebut a.l. sajian pembuka kerabu daging dan sup ikan kuah kuning, hidangan utama ayam kulat pelawan dan daging babanci, serta hidangan penutup keju dangke dan kue klepon.
Setiap bulannya, lanjut Don, Nusa Gastronomy juga memiliki menu tematik yang mengangkat khasanah kuliner dari suatu daerah. Pada Maret, misalnya, tema yang diangkat adalah masakan daerah Tapanuli; The North Sumatran Jewel.
“Tapanuli adalah highlight tema menu kami selama 8-18 Maret. Sepanjang periode itu, kami menyajikan cita rasa yang cantik dari masyarakat Tapanuli yang hidup di Sumatra Utara,” jelasnya.
Menurutnya, kuliner Tapanuli mengandung bahan-bahan khas yang memberikan rasa yang lebih berkarakter dibandingkan khasanah kuliner dari daerah tetangganya, seperti Aceh atau Sumatra Barat.
Jika Anda tertarik merasakan sensasi bersantap ala orang Tapanuli, ada beberapa menu otentik yang bisa dipilih, misalnya; na niura lobster, arsik ikan kerapu, gule dali ni horbo, mie gomak udang, bebek sangsang, iga sapi napanidar, kambing nilomang, sambal andaliman, dan sambal tuk tuk, ombus ombus, srta pohul pohul.
“Semuanya hidangan yang menggugah selera tersebut tentunya semakin lengkap, karena kami juga menyajikannya bersama kopi specialty asli Tapanuli, yaitu kopi Samosir. Penasaran kan?”