Bisnis.com, JAKARTA - Berbagai penelitian menunjukkan atasan laki-laki lebih disukai daripada perempuan.
Musababnya, bos perempuan cenderung memiliki ketegangan interpersonal dan kaku. Di hampir semua negara, banyak laki-laki dan perempuan ingin bekerja dengan atasan laki-laki.
Karyawan menilai ada banyak keuntungan dari bos laki-laki. Mereka juga mengatakan karakteristik tertentu dari bos lelaki lebih dapat diterima daripada bos perempuan.
Lantas, apa saja keistimewaan dari seorang atasan laki-laki? Apa juga keuntungan yang kita dapat bila memiliki atasan laki-laki?
1. Bicara langsung ke pokok persoalan
Salah satu keuntungan memiliki atasan laki-laki adalah mereka berbicara to the point alias tidak berbelit-belit, langsung pada pokok permasalahan. Sikap sepeti itu membantu anak buah dalam menyelesaikan pekerjaan.
2. Tidak membawa masalah pribadi ke kantor
Sebagian besar atasan laki-laki meninggalkan masalah pribadinya di rumah, sehingga ketika berada di kantor, maka dia hanya fokus pada pekerjaan. Jika atasan membawa kehidupan pribadi ke kantor, itu akan mempengaruhi lingkungan kerja secara keseluruhan.
3. Tidak terpengaruh mood
Suasana hati atau mood bos perempuan kerap berubah. Tak menjadi soal jika mood-nya sedang bagus, tapi kalau suasana hatinya sedang buruk? Sedangkan bos laki-laki cenderung tidak terlalu dipengaruhi oleh suasana hati.
Atasan laki-laki juga mencoba untuk tidak terlibat dalam politik kantor. Mereka cenderung netral, menangani masalah secara bijak, dan memberikan karyawan solusi seimbang.
4. Tak ada perasaan tersaingi
Atasan laki-laki biasanya tidak memiliki perasaan seperti tersaingi jika karyawan lain atau anak buahnya bekerja lebih baik darinya. Sebagai anak buah, prestasi dan kerja keras Anda akan dihargai dengan cara yang benar. Ini tentu membantu meningkatkan kinerja dan produktivitas.
5. Lebih logis
Atasan laki-laki cenderung tidak terlalu emosional, memberikan instruksi secara jelas, dan menentukan batas waktu untuk menyelesaikan pekerjaan secara rinci.
6. Tidak micromanaging
Atasan laki-laki cenderung tidak terlalu micromanaging bila dibandingkan dengan bos perempuan. Micromanaging merupakan sikap atau gaya kepemimpinan yang mengatur dan mengontrol anak buahnya secara berlebihan. Micromanaging memiliki konotasi negatif karena bisa membuat karyawan mengalami tekanan dan stres.
Atasan laki-laki cenderung membiarkan anak buahnya bekerja bebas, dan mereka tidak ikut campur dalam karya-karya anak buahnya selama tidak melenceng dari peraturan.