Bisnis.com, JAKARTA--Banyak orang memaknai pergantian tahun sebagai momen perubahan. Tentunya, bertepatan dengan resolusi baru dan harapan baru di bidang karir. Apapun yang diinginkan untuk terwujud, berikut cara mencari kerja pada 2016, seperti yang dikutip dari FastCompany, Senin (28/12/2015).
Berdasarkan laporan dari CareerBuilder, paling tidak terdapat 100 pekerjaan di Amerika Serikat yang memperlihatkan kenaikan aktivitas. Dari penelitian itu, terdapat kenaikan sebanyak 78% pada Semester I/2016 dibandingkan dengan Semester II/2015.
Di antara pencari kerja, ditemukan bahwa perusahaan juga memiliki ketertarikan terhadap kandidat yang tak berpengalaman. Sebanyak 27% akan merekrut manajer dari kandidat yang tak memiliki pengalaman. Sedangkan, 62% di antaranya tetap akan mengutamakan kandidat yang memiliki pengalaman paling tidak 2 tahun hingga 5 tahun di bidangnya. Sedangkan terkait dengan bagaimana pencari kerja menemukan perusahaan yang tepat, survei yang dilakukan Boston Consulting Group dan Recruit Works Institute mendapatkan bahwa 55% responden menyatakan melakukan pencarian melalui situs di internet.
Sisanya yaitu 35%, bahkan melakukannya melalui ponsel pintarnya. Survei ini dilakukan terhadap 13.000 orang dari 13 negara. Berikut cara yang digunakan untuk mendapat pekerjaan.
1. Media sosial
Berdasarkan penelitian tentang tren perekrutan di Amerika Serikat dari iCIMS mendapatkan sekitar 1,1 juta orang atau 10% dari total pelamar melalui proses perekrutan melalui akun di media sosial. Bila dilihat dari sektornya, industri komputer menyumbang angka paling tinggi dari surat lamaran yang dikirimkan. CEO LaSalle Network Tom Gimbel mengatakan media sosial akan semakin populer digunakan untuk proses penerimaan karyawan. Facebook dan Twitter pun menjadi dua media sosial yang kerap dipilih pelamar untuk mengetahui informasi latar belakang tentang perusahaan yang menjadi target. Kendati demikian, bila dibandingkan dengan LinkedIn, penggunaan kedua media sosial ini masih lebih sedikit. Dia pun memperkirakan perusahaan yang meluaskan jaringannya ke LinkedIn akan bertambah. "Di 2016, saya pikir kita akan melihat lebih banyak lagi perusahaan yang mempublikasikan lowongan pekerjaannya melalui LinkedIn," katanya.
2. Cermat menelusuri referensi
CEO WorkStride Jim Hemmer mengatakan media sosial dan situs pencari kerja akan menjadi pilihan bagi pencari kerja. Kendati demikian, informasi yang dicari tak sebatas bagaimana perusahaan mengiklankan diri, melalui pekerjaan yang ditawarkan dan lingkungan perusahaan. Pelamar, katanya, akan mencari banyak informasi dan menelusuri ulang apa yang diketahuinya sebelum mengirimkan surat lamaran. Situs seperti GlassDoor, LinkedIn dan Facebook akan semakin menjadi pilihan untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang perusahaan. "Situs seperti GlassDoor, LinkedIn dan Facebook adalah beberapa contoh situs populer yang bisa menyediakan pandangan yang lebih autentik terhadap budaya perusahaan sesungguhnya," katanya.
3. Memanfaatkan obrolan santai
Jangan meremehkan kesempatan tak formal seperti obrolan di kedai kopi. Pasalnya, hal ini bisa dijadikan bahan bagi pencari kerja menjatuhkan pilihan. Vice President dari Emma, sebuah firma marketing melalui surat elektronik, Sara McManigal mengatakan para pencari kerja akan memanfaatkan kesempatan apapun yang bisa menambah informasinya tak peduli bila itu terjadi secara formal maupun santai. Perbincangan santai diyakini bisa mengungkap informasi lebih jujur daripada pada kesempatan formal di kantor, dengan baju rapi dan pertanyaan kaku.
4. CV tak lagi diandalkan
Hal yang ditampilkan para pelamar kerja bukan lagi sebatas informasi pada surat lamaran dan riwayat hidup. Mereka lebih tertarik untuk menunjukkan peran dan pengalaman yang dimiliki untuk bisa terpilih. Hal itu juga dibenarkan oleh CEO HackerRank Viviek Ravisankar. Menurutnya, kemapuan lebih utama dari latar belakang pendidikan, pekerjaan sebelumnya, usia, dan jenis kelamin. Cara ini, katanya, akan mendorong proses penerimaan karyawan yang menghasilkan kandidat yang lebih optimistis dibandingkan cara lama yang pernah diterapkan. "Kemampuan akan menjadi lebih penting daripada di mana kampusnya, tempat bekerja sebelumnya dan usia serta jenis kelamin Anda," katanya.
5. Lokasi tak akan menjadi penghambat
CEO dan Founder Insightly Anthony Smith mengatakan mengatakan fleksibilitas kandidat akan lebih tinggi di tahun mendatang. Peluang akan terbuka lebih lebar tak peduli jarak yang memisahkan pelamar dan perusahaan. Pasalnya, bila selama ini kerap dikeluhkan jarak rumah dan kantor yang terlalu jauh, nantinya hal ini tak akan menjadi masalah krusial.
6. Rekaman gambar akan lebih penting dari CV dan wawancara
Platform video seperti CareerSushi dan ClincHR akan menjadi pilihan untuk menunjukkan kemampuan interpersonal daripada daftar riwayat hidup yang tertulis. Senior Vice President HR di Frontier, Jim Oddo, mengatakan terdapat 1.000 karyawan baru dan mengambil video pertamanya. Bahkan, terjadi kenaikan sebanyak 7% hingga 10,4% menggunakan cara wawancara digital ini.
7. Bisa membangun posisi sendiri
CEO Talsona, perusahaan teknologi yang membantu pembentukan tim, Alon Zouaretz, mengatakan pihaknya melihat adanya tren yang besar dari kandidat yang lebih fokus dan spesifik, didukung dengan keinginan yang spesifik saat mencari dan membuat mereka lebih fokus untuk pengembangan karirnya. Oleh karena itu, sifat seperti ini akan memudahkan individu berkembang sesuai passion masing-masing.