Ilustrasi/Picsora
Health

Jangan Abaikan Kelainan Penis Anak Anda!

Redaksi
Kamis, 28 Mei 2015 - 20:09
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kelainan genital pada anak laki-laki merupakan hal yang umum dijumpai.Deteksi dini yang dilakukan orang tua dapat membantu identifikasi kelainan sebelum kelainan tersebut berdampak besar kepada anak.

Kelainan pada alat kelamin anak laki-laki sangat bervariasi, antara lain ukuran penis kecil (mikropenis), penis tidak muncul atau buried penis (umumnya karena tertutup lapisan lemak di bagian bawah perut), lubang kencing tidak normal, lubang terletak di bagian bawah (hipospadia) dan buah zakar (testis) yang tidak turun.

Menurut ahli urologi RS Siloam ASRI, Irfan Wahyudi, mengabaikan kelainan genital pada anak tidak hanya berdampak pada kesehatan, namun juga pada psikologis anak.

"Saat anak sudah menyadari alat kelaminnya, dan mulai bersosialisasi akan menimbulkan problem sosial," kata Kamis (28/5).

Dampak psikologis dapat terjadi karena bentuk dan ukuran yang tidak normal seperti pada kasus mikropenis, hipospadia dan buried penis.

Dampak psikologis tersebut berkaitan erat dengan dampak kesehatan dalam hal ini problem berkemih. Kelainan genital akan menyebabkan posisi berkemih yang tidak biasa, untuk menghindari celana terkena air kemih.

"Saat di toilet misalnya, kok dia kencingnya di kamar mandi, mungkin dia akan jadi bahan omongan temannya," katanya.

Dampak kesehatan dalam waktu panjang akan menimbulkan masalah fertilitas atau kesuburan. Dampak pada gangguan fungsi reproduksi dan infertilitas biasanya terjadi pada kasus hipospadia. Bentuk penis dan lokasi lubang kencing yang tidak normal dapat mengganggu hubungan suami-istri.

Untuk itu, Arry Rodjani, ahli Urologi RS Siloam ASRI menyarankan operasi kelainan genital dapat dilakukan sebelum puber.

"Sebelum anak mengenal gender sebelum usia pra sekolah, untuk menghindari ejekan teman sebaya".

Khusus untuk kelainan buah zakar (testis) yang tidak turun atau disebut kriptorkismus, Arry mengatakan harus dioperasi sebelum usia 1 tahun.

"Kenapa sebelum 1 tahun, ini berkaitan dengan isu fertilitas, sel-sel penghasil sperma testis akan berubah setelah usia 18 bulan, sedangkan kemungkinan komplikasi dapat diperbaiki setelah 6 bulan, sehingga timing-nya tepat sebelum 1 tahun," ujarnya.

Menurut dia, jika hal itu dibiarkan, akan beresiko kanker.

"Pasien kriptorkismus mempunyai risiko keganasan 3 hingga 7 kali populasi normal. Operasi penurunan testis sebelum puber dapat menurunkan resiko keganasan separuhnya," ujar Irfan.

Penulis : Redaksi
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Antara
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro