Karena sudah terlalu sore untuk memulai pendakian, kami memutuskan menginap semalam di Basecamp Baderan. Sebelum istirahat, kami kembali ke ruangan Samhaji guna menyelesaikan pembayaran karcis masuk Argopuro.
Sesuai ketentuan dalam banner yang terpajang di ruangan itu, untuk kepentingan pendakian, setiap pendaki dikenakan Rp20.000 per hari. Itu artinya, untuk pendakian selama empat hari, kami berdua harus membayar Rp160.000. Tetapi Samhaji menyatakan dia memberi diskon, jadilah kami hanya membayar Rp140.000.
Sekitar pukul 12 malam, enam orang pendaki yang semuanya lelaki tiba dan menginap bersama kami di basecamp.
Sekitar satu atau dua jam setelah itu, sebuah mobil sedan masuk ke pekarangan basecamp. Jumat pagi, ketika pamit untuk mendaki, saya ketahui bahwa mobil itu milik Susiono, atasan Samhaji.
“Hati-hati ya!” ujar Susiono saat saya menjabat tangannya untuk pamit pada pukul 6 pagi.
Karena waktu pendakian yang kami miliki tidak cukup panjang, kami memulai pendakian lebih pagi dari enam kawan pendaki yang datang belakangan. Mereka akan mulai mendaki pukul 10. “Sampai ketemu di Cikasur,” kata saya.
Cikasur adalah padang sabana luas yang biasa dijadikan tempat nge-camp para pendaki. Di sana ada sungai dan selada air yang rasanya serupa bayam jika ditumis.