Bisnis.com, MAKASSAR—PT Intiwhiz International, anak usaha PT Intiland Development Tbk., kembali mengoperasikan hotel baru dengan klasifikasi bintang tiga di Kota Makassar.
Corporate GM Sales & Marketing Intiwhiz Edi Syumardi mengatakan pengoperasian hotel di Makassar itu merupakan properti yang ke-13 milik perusahaan secara keseluruhan tersebar di Tanah Air.
Menurutnya, untuk di Makassar perseroan menggunakan brand Whiz Prime dengan investasi mencapai Rp40 miliar untuk pembangunan fisik gedung.
"Direncanakan pengoperasian secara resmi pada Agustus 2015 nanti. Saat ini pembangunan fisik sudah 80%," katanya kepada Bisnis di Makassar, Rabu (20/5/2015).
Adapun kapasitas Whiz Prime Makassar mencapai 160 kamar berlantai 11 dilengkapi dengan 3 ruang meeting yang mampu menampung hingga 500 orang.
Menurutnya, sektor hospitality Makassar yang diestimasi bakal tumbuh secara dinamis menjadi alasan ekspansi perusahaan di kota tersebut.
Sejauh ini, Intiwhiz telah mengoperasikan dan mengelola 10 hotel dengan klasifikasi bintang dua, tiga dan empat pada sejumlah daerah di Tanah Air.
Sementara itu, 3 hotel lainnya akan segera dioperasikan yakni Whize Prime Bogor, kemudian Whize Prime Manado serta Whize Prime Makassar yang dijadwalkan pada Agustus mendatang.
Perusahaan menargetkan memiliki atau mengelola 5.000 kamar hotel hingga 2017 mendatang di berbagai kota.
Adapun, Intiwhiz mempunyai tiga brand hotel yakni Grand Whiz untuk hotel klasifikasi bintang empat, kemudian Whiz Prime untuk hotel bintang tiga serta Whiz Hotel dengan klasifikasi bintang dua.
Edy menjelaskan, pengembangan jaringan hotel dilakukan dengan berbagai skema diantaranya kerjasama strategis dengan pemilik lahan, BOT, hingga manajemen operator hotel.
"Dan pada 2015 ini, ekspansi kami arahkan ke wilayah timur Indonesia yang dimulai di Makassar dan Manado," katanya.
Corporate Marketing Communication Intiwhiz Evald Desfarillo mengatakan Whiz Prime Makassar dipersiapkan untuk menyasar segmen pasar wisatawan maupun pebisnis yang melakukan perjalanan ke kota tersebut.
Menurutnya, fokus perseroan bakal lebih mengarah ke tingkat keterisian kamar atau okupansi, berbeda dengan kecenderungan sebagian besar hotel berbintang di Makassar yang lebih mengarah segmen MICE.