Berbeda dengan dua tipe sebelumnya, pemimpin berkarakter afiliatif lebih mengedepankan harmoni dan lebih senang membangun pertalian emosional dengan para karyawan dan lingkungannya. Pemimpin seperti ini justru tak segan-segan berkorban demi kepentingan anak buahnya.
Pertentangan sekecil apapun, baginya, sangat tidak baik bagi perkembangan organisasi. Bila didefinisikan dengan sebuah kalimat singkat, pemimpin afiliatif akan terdengar seperti, “Kepentingan karyawan harus didahulukan!”
Kelebihan: Pemimpin afiliatif sangat dibutuhkan perusahaan yang sedang dalam kondisi retak secara emosional akibat hubungan yang tidak harmonis antara atasan dan bawahan. Kehadiran pemimpin seperti ini dapat memotivasi semangat karyawan yang telah terkoyak-koyak.
Kekurangan: Bila suatu ketika kinerja perusahaan dalam kondisi di bawah target, hal itu bukan menjadi prioritas untuk diperbaiki, asalkan hubungan baik dengan karyawan dan lingkungan tetap terjaga.